22. [MEMILIH]

4K 524 12
                                    

🙄"masih semangat? Makasih udah mampir"

***
"Baru aku sadar, jika kehadiranmu berpengaruh pada hidupku"
_Sean

***

☜ HAPPRED

Michelle menatap tangannya yang digenggam erat oleh raja Benedic, hatinya terasa hangat, hangat yang tidak pernah ia rasakan selama ini. Lalu ia menatap ke arah samping di mana Oliver sedang mengelus kepalanya sambil terus menatap jalan ke depan.

Pintu besar itu kini terbuka memperlihatkan meja segi panjang yang muat puluhan orang dengan kursi-kursi yang sudah tersusun rapi.

Dua orang perempuan yang saling bersampingan sedang duduk tenang dan anggun.

Elize menatap kedatangan mereka dengan terkejut sedangkan ratu Merysha menatap bingung pada mereka lebih tepatnya ke arah Michelle.

Raja Benedic duduk di kursi paling ujung disusul oleh Oliver dan Michelle.

"Lady Michelle?"ujar Elize.

"kalian saling kenal?"ujar Oliver.

"dia siapa yang mulia?"ujar ratu Merysha menatap lamat ke wajah familiar Michelle.

"Michelle ratuku, putri bungsu kita"ujar raja Benedic membuat kedua wanita itu terkejut sekaligus senang dan haru.

"putriku? Kemari nak"ujar ujar ratu Merysha dengan mata berkaca.

Dengan ragu Michelle mendekat, ratu Merysha langsung memeluk erat Michelle sambil menangis bahagia.

Elize masih terdiam dengan wajah tak menyangka.

"apa kau tidak ingin memeluk adikmu Elize??"tanya raja Benedic menyadarkan gadis manis itu.

Elize ikut memeluk ratu Merysha dan Elize dengan wajah sumriahnya, ah gadis itu sudah merencanakan acara yang akan dia lakukan bersama Michelle nantinya.

"ahh senangnya, sekarang aku mempunyai teman di istana ini"ujar Elize dengan semangat menatap berbinar ke arah Michelle yang baru saja mendudukkan dirinya di depannya, di samping Oliver.

"sayang nama panjangmu apa?"ujar ratu Merysha.

"Michelle Railene Titania"ujar Michelle.

"bukan, namamu Michelle Railene Titania Deluce"koreksi raja Benedic dengan tegas.

"waah adik, namamu sangat cantik"ujar Elize.

"ekhem, kapan acara makan ini dimulai?"ujar Oliver dengan wajah santai.

"lihatlah, pangeran mahkota kita sudah kelaparan, ayo makan"ujar ratu Merysha dengan tersenyum tipis.

Mereka memperhatikan Michelle yang makan dengan lahap tanpa menpedulikan sekitarnya.

"sayang? Mulai besok kamu akan mendapat les tata krama bangsawan, ibu harap kamu tidak keberatan"ujar ratu Merysha tersenyum miris pada anaknya yang tumbuh tanpa mengenal namanya perilaku seorang bangsawan wanita.

Michelle menghentikan sendok yang mau ia masukkan ke mulutnya saat mendengar ucapan Merysha.

"apakah harus?"ujar keberatan Michelle.

She Is Railene [END]Where stories live. Discover now