4. Berkunjung

26K 2.1K 227
                                    

Sebelum baca jangan lupa follow
and vote dulu ya preen...
Terus komen deh.

Author mau tau siapa aja yang nunggu cerita ini update.

Happy reading

-
-
-

Clarissa kini tengah bersiap untuk tidur ditempat yang semalam ia tiduri. Ia sudah menyelesaikan semua tugas nya sebagai seorang istri.
Seperti menyapu, mencuci piring, dan  sebagainya.

Saat ia hendak memejamkan matanya ia mendengar suara pintu diketok Clarissa pun bangkit dan berjalan kearah pintu.

Saat Clarissa membuka pintu ia
Di kejutkan oleh kehadiran kedua mertua dan adik iparnya.

"Hay, menantu mama apa kabar," Desti langsung memeluk menantu kesayangan nya itu dengan senyum yang mengembang.

Clarissa membalas pelukan Desti dan berujar. "Alhamdulillah, sehat, mah. Mamah sendiri gimana kabarnya?
kok kesini malem-malem? Mamah kan harus banyak istirahat untuk pemulihan.

Desti melepaskan pelukan nya dan mengusap puncak kepala Clarissa.
"Alhamdulillah, mama udah agak mendingan. Mamah kesini karna mau liat menantu cantik mamah ini." Desti mencubit pipi Clarissa gemas.

"Alhamdulillah, kalo mama udah mendingan, mamah. Sehat sehat yah."

"Iyah, pasti kok demi bisa Gendong cucu mama dari kamu sama Gavin."

Ucapan Desti sontak membuat nya terdiam. cucu? Gavin saja tidak mau menganggap nya sebagai istri, apa lagi menyentuh dirinya. Tapi Clarissa sebisa mungkin tersenyum.

Clarissa melihat kearah Geri dan juga Gibran. "Pah, apa kabar." Tanya nya dengan tangan yang mengalami papah mertuanya.

"Alhamdulillah, baik."

"Gibran, gimana sehat?"

Gibran menegakkan tubuhnya
"Sehat dong, Clar. Nggak liat seger ginih."

"Kakak!" Sahut Desti.

Gibran menoleh. "Iya, mah. Maksudnya sehat kak Clarissa.

Geri, Desti dan Clarissa tertawa kecil mendengar ucapan Gibran.

"Yaudah ayo masuk, nanti kedinginan." Clarissa merangkul pinggang Desti dan berjalan berdampingan diikuti oleh Geri dan juga Gibran.

"Mama, papa. Duduk dulu biar aku panggil kak Gavin."

"Gue nggak disuruh duduk? Jahat banget." Ucap Gibran lesu.

Clarissa tersenyum. "Biasa nya juga duduk langsung."

"Itu kan di kampus kalo ini beda dong, disini Lo kakak ipar gue dikampus Lo temen gue— eh ga deng dikelas Lo juga jadi kakak ipar cantik gue."

Desti menepuk lengan Gibran.
"Ada-ada aja kamu liat tuh kakak ipar kamu malu kamu goda kek gitu."

"Tapi bener, mah. Kakak ipar ku tuh cantik."

Clarissa terkekeh pelan. "Yaudah, Gibran duduk dulu biar aku panggil Abang kamu."

Mereka mengangguk dan mulai menduduki sofa tersebut.

Clarissa berjalan menaiki tangga satu per satu, sampai dikamar Gavin ia langsung mengetok pintu.

Tok... Tok... tok...

"Kak... Kak Gavin..."

"Kak... ada mamah sama papah Dateng, kak." Ulangnya yang tak kunjung mendapat balasan dari dalam.

Two Lovers (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang