9

25 4 1
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***


Seminggu berlalu setelah pertemuan Zoey dan Heeseung, saat-saat dimana Zoey hampir gila karena takdirnya tidak seindah orang lain. Dan sekarang, mereka berdua semakin lebih dekat, mungkin kalau orang lain yang melihatnya akan mengira kalau mereka adalah sepasang kekasih. Namun sayangnya, mereka masih berada ditahap pertemanan.

Heeseung bahagia karena dia bisa ada disisi Zoey disaat gadis itu membutuhkannya, katakan saja jika air mata Zoey hanya diperlihatkan kepada Heeseung. Wajar kalau Heeseung bangga, itu artinya Zoey telah bersandar padanya. Kedepannya, ia akan berusaha sebaik mungkin agar tidak membuat Zoey sedih, semoga saja.


"Mau makan malam apa, Zoey?" tanya Heeseung.


Bukannya menjawab pertanyaan tersebut, justru Zoey malah sibuk memilih daging segar yang ada di etalase pendingin. Saat ini mereka sedang berada disalah satu pusat perbelanjaan, Zoey berencana ingin memasak saja di rumah daripada harus makan di restoran. Heeseung pun mengiyakannya, ini kesempatan bagus untuknya, kapan lagi bisa menikmati makanan dari hasil kerja keras Zoey?


"Kamu sukanya apa?" balas Zoey.


Kening Heeseung mengernyit, heran serta bingung. Harusnya Heeseung menjadi bagian pasrah kalau tuan rumah memasak apapun, maka tamu pun ikut menikmatinya sebagai rasa hormat. Seharusnya begitu, tapi sekarang Zoey yang malah bertanya padanya.


"Kok tanya aku? Aku ikut aja, aku pemakan segalanya kok," jawab Heeseung.

"Mau makan batu?" tawar Zoey.

"Enggak batu juga sih," gerutu Heeseung.


Spontan kedua mata Zoey menyipit karena terkekeh mendengar ucapan Heeseung barusan, ia kemudian mengangguk-anggukkan kepalanya, pertanda ia paham harus memasak apa malam ini. Setidaknya makanan yang juga bisa dinikmati Heeseung dengan nyaman.


"Kalau gitu, nasi goreng ayam pedas spesial. Mau?" tanya Zoey.

"Boleh, enggak ribet," ucap Heeseung.


Setelah mendapat persetujuan dari Heeseung, barulah Zoey melangkah untuk mencari bahan-bahan dalam membuat nasi goreng andalannya. Diantaranya adalah ayam, sosis, tomat dan lain sebagainya, tak lupa pula ia mengambil beberapa biji telur, karena stock telur di rumah habis.


"Kalau kita belanja bareng gini, makin kelihatan jelas, ya," ujar Heeseung.

"Kelihatan jelas apanya?" tanya Zoey namun fokusnya mengarah pada dada ayam, memilihnya, mana yang segar dan tidak.

"Makin kelihatan kek pasangan pada umumnya," jawab Heeseung.


KRIK KRIK KRIK


Pergerakan tangan Zoey otomatis terhenti dan berbalik menatap Heeseung disertai ekspresi datarnya, ia benar-benar bingung harus bereaksi seperti apa sekarang, karena ucapan tersebut terkesan mendadak sehingga sulit untuk dicerna oleh Zoey.


Lee Heeseung : Kutemukan PenggantinyaWhere stories live. Discover now