T I G A

3.2K 256 20
                                    


Jungkook,

Seperti namanya yang mewakili kehormatan suatu bangsa, pilar sebuah negara. Dia, pemuda gila peyandang penyakit mental yang sayang sekali berwajah tampan dan selalu menarik semua atensi seluruh manusia. Ya, jadi anggap saja Taehyung bukan manusia sebab dia terlalu jengah melirik barang sedetik saja wajah pemilik wajah menyebalkan itu.

"Jungkook ini pemilik sabuk hitam di taekwondo dan—"

Bla bla bla...

Lagi-lagi Taehyung menghela napas, jejak kekesalan sudah melebur jadi benci dalam hati Taehyung sedangkan Jungkook, pemuda tampan itu tersenyum hangat melebihi matahari. Taehyung dan semua keindahan yang Tuhan ciptakan dalam parasnya selalu membuat Jungkook pusing di landa mabuk kepayang.

Cinta? Tch, Tidak serumit itu. Jungkook hanya sadar jika dia tertarik pada makhluk ini, pemuda lucu yang menyebalkan, perusuh yang selalu coba menghindar dari cengkeramannya. Baik, coba kita lihat sampai mana Taehyung bertahan?

"Beberapa anak baru silahkan berbaris di sebelah kanan." Para senior mulai mengatur formasi, ada beberapa wajah baru yang bertaburan dan hal itu tentu saja karena seseorang.

"Taehyung, Kemarilah!"

Taehyung berlari ke arah sang senior, sebagai salah satu anggota yang memiliki tingkatan lebih tinggi dari yang lain Taehyung cukup punya andil penting dalam club taekwondo ini.

"Ada apa Hyung?" ada insting dasar yang menderu keras di hati Taehyung saat ia bertanya, apalagi saat sang Senior berkata. "Karena kita punya beberapa anak baru, Hyung ingin kau dan Jungkook menunjukkan dasar-dasar yang harus di pelajari dalam taekwondo."

Tolonglah, Taehyung ingin tidur saja daripada melakukan hal ini. Namun, apalah Taehyung dia dengan senyum terpaksa malah menjawab. "Tentu saja, Hyung. Serahkan padaku."



[][][]




"SERIUSLAH!" Taehyung memaki tanpa ampun, wajahnya sudah memerah kesal namun Jungkook malah berlama-lama menindih tubuh Taehyung yang telah jatuh sebab kelicikannya. Dengan manufer kasar Taehyung membanting tubuh besar Jungkook hingga membuat suara nyaring memekakkan telinga.

Wajah-wajah lain yang menyaksikan pertarungan keduanya sejak awal mengernyit bingung, pikir mereka apa harus seekstream itu mempelajari taekwondo? Mereka kemari hanya untuk melihat Jungkook berlatih dan mengamati wajah tampannya itu kok! Berani sumpah! Mereka bukan kemari untuk cari mati atau di hajar habis-habisan oleh Taehyung ini. Gila saja, Jungkook yang tampan seperti dewa bahkan di banting tanpa perasaan, apalagi mereka?

"Hoi, Taehyung! Kenapa kau malah menakuti anak-anak baru ini hah?!" Namjoon menghampiri Taehyung, memandang bingung dua anak manusia yang saling pandang seolah keduanya adalah sepasang kekasih yang tengah terlibat pertikaian. Haduh, melihat dua orang ini dia jadi ingat pacarnya Seokjin yang masih di rawat di rumah sakit. "Apa yang terjadi?" tanya Namjoon lagi, sekarang tidak di khususkan hanya untuk Taehyung namun keduanya.

Jungkook adalah yang pertama menjawab, masih dengan senyum khas yang memuakkan bagi Taehyung. "Aku kurang serius tadi dan Taehyung tampaknya terlalu menganggap serius pertarungan ini."

Ahhh, jadi itu masalahnya. Ya, ya, Namjoon memang paham jika Taehyung memang cukup serius jika menyangkut taekwondo. "Sudahlah Tae, tidak perlu sekeras itu. Mereka semua akan mati ketakutan jika melihatmu mati-matian bertarung. Ini hanya latihan dasar oke."

Taehyung mendengus kasar, mengangguk dan pergi tanpa berkata apapun meninggalkan tatapan Jungkook yang tak putus memperhatikan bagaimana punggung Taehyung menghilang dari jarak pandangnya.




[][][]




Ada banyak jalan menuju Roma, begitu pula ada banyak jalan bagi Jungkook menemukan Taehyung. Dia bahkan tidak membutuhkan keberuntungan, seolah dimanapun Taehyung bernapas secara ajaib Jungkook pasti akan ada di sana. Melihatnya dengan senyum paling indah yang sengaja Tuhan ciptakan untuk membuat seluruh malaikat terpesona.

"Sialan!"

Bahkan umpatannya pun terdengar begitu manis di telinga Jungkook.

"Wah wah, Sepertinya kau butuh bantuan?" Jungkook hanya coba bertanya barangkali ia tidak disambut makian namun—

"Brengsek sepertimu hanya akan membuat kesialanku bertambah parah! Menyingkirlah!"

Jungkook mengernyit, terkekeh hambar sebelum melangkah ke depan. Mempersingkat jarak keduanya.

"Kau tuli! Menyingkirlah bajingan!" mata tajam Taehyung menajam, bajingan gila ini benar-benar menyebalkan.

"Serius Taehyung-ah, apalagi kesalahanku? Aku menyingkirkan satu langkah untukmu loh? Bukankah itu cukup? Atau kau mau aku meniadakan jarak agar kau bisa memelukku?"

Ya, satu langkah maju dan hal itu membuat jarak mereka hampir tak berjarak! Jungkook sialan!

"Bajingan!" mulutnya berdesis, mencaci Jungkook dengan sepenuh hati dan hal itu malah membuat Jungkook makin tersenyum lebar menyambut tatapan tajam Taehyung selanjutnya.



[][][]


[w/n : Bacot Jungkook, pede amat lo ah. Thanks for reading! Salam Go Green! Tian]





TRAP [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang