16

818 176 1
                                    

"Lung cancer stadium 4 adalah stadium paling lanjut dari kanker paru-paru. Pada stadium 4, kanker sudah menyebar (bermetatasis) ke kedua paru-paru, area di sekitar paru-paru atau organ yang jauh"

"Apa ga bisa di sembuhkan dok?!"

"Lung cancer stadium 4 adalah tingkatan kanker yang paling parah. Pada tingkat ini, penyembuhan memang sudah sulit untuk dilakukan. Meski begitu, perawatan tetap bisa dilakukan untuk memperpanjang angka harapan hidup dan meredakan gejala yang terjadi"

~~~

"Lo harus pikir 2 kali deh, buat pacaran sama gw"

~~~

Barak!

Chika membanting buku yang dia baca. Chika mengacak rambutnya frustasi, haruskah ia kehilangan orang yang ia sayangi lagi?

"Ini cuman mimpi Chik, ga nyata kok. Tenang aja"gumam Chika

***

"Chik, lo ngepain celingak-celinguk gitu"ujar Dinda.

"Tau, kayak lagi nyari emaknya yang hilang aja"lanjut Freya.

"Lo cariin siapa sih?"tanya Dinda.

"Kak Zahran, gw gak ada liat dia dari tadi"

"Dih, nanti lo di bully kalau ada dia"Freya.

Chika menggelengkan kepalanya cepat."enggak, kak Zahran gak bully gw lagi"

Freya menghentikan langkahnya, kemudian ia mengguncang tubuh Chika.

"Demi apa lo?!"

"Pusing kepala gw freyak!!!"

"Hehe sorry, refleks gw"kekeh Freya.

"Em... Maksud lo ga bully lagi??"tanya Dinda.

Freya menunjuk ke arah Chika sambil menaikturunkan alisnya.

Chika menganggukkan kepalanya, tersenyum malu karena teman-temannya itu peka tanpa harus di kasih tau.

"Wah, udah jadian belum?"tanya Freya antusias.

"Belum"

"Kenapa?"

Chika menghentikan langkahnya, seketika raut wajahnya berubah sendu, mengingat perkataan dokter semalam.

"Chik? Lo kenapa?"

Chika menggelengkan kepalanya, tersenyum tipis."ga papa, yuk pulang"

"Em Frey, gw nginep di rumah lo ya"ucap Chika.

"Mau ngepain? Oh... Lo mau ketemu sama kak Zahran ya!!"

"Sssstttt,,, diem bego!"ucap Chika menutup mulut Freya.

***

"Frey... Rumah lo kok sepi banget?"ucap Chika, ia menaruh tasnya di sofa ruang tamu.

"Mungkin pada sibuk kali"

Chika menganggukkan kepalanya mengerti.

"Kamar yuk Chik, ganti baju, sekalian mandi"

"Berdua?!"

"Ya enggak lah ogep! Iya kalau berdua!"sentak Freya.

"Kirain..."

***

Chika berjalan menuju jendela kamar Freya. Ia menatap ke arah luar, terdapat orang-orang yang sedang berlari sore.

"Chik, mandi Gih. Gw dah siap"

"Sebentar"

Freya menaruh handuknya. Ia berjalan mendekati Chika.

"Kenapa lo?"

Chika menoleh ke arah Freya, dia menggelengkan kepalanya.

"Ga papa, seru aja kayaknya tinggal di kompleks ini. Ramai..."

Freya terkekeh kecil."emang di kompleks lo ga ramai gini?"

"Gak terlalu"

"Mandi Gih, gak baik cewek mandi pas magrib"ucap Freya, ia mendorong tubuh Chika masuk ke kamar mandi.

"Kata siapa?"

"Emak gw, pantang katanya!"

Chika menonjolkan kepalanya dari balik kamar mandi."tapi alasan kenapa gak boleh mandi pas magrib karena nanti lo gak ibadah kan?"

Freya menoleh ke arah Chika. Ia menyengir."tau aja lo"

"Buruan mandi!"lanjut Freya.

***

Chika menghampiri Freya yang duduk di kasurnya sambil memainkan handphonenya.

"Frey.."

"Hm?"

"Gw pengen ketemu kak Zahran deh"

Freya membangkitkan tubuhnya, ia menatap intens wajah Chika.

"Ngepain?"

"Ga tau, pengen aja. Soalnya dari tadi siang ga ada keliatan orangnya"

"Coba aja lu ke rumah kak Zahran"

Chika menggelengkan kepalanya."gak lah, masa gw ke rumah kak Zahran"

"Kenapa emangnya? Ke rumah calon pacar itu kan gak papa"ucap Freya, ia menaik turunkan alisnya.

"Iiiisss.. apaan sih lo"Chika memukul pelan punggung Freya, membuat gadis itu terkekeh kecil.

"Temen gw yuk ke rumah kak Zahran"ucap Chika.

"Dih! Lo yang mau jumpa. Entar gw jadi nyamuk yang ada!"

"Ayo lah Frey... Besok gw traktir deh makan di kantin sepuasnya"bujuk Chika.

Freya mengalihkan pandangannya menatap ke arah Chika."serius lo?!"

"Iya"

"Ya udah, yuk gw temenin. Sampai begadang juga kagak papa"

"Dih! Giliran yang gratisan aja semangat"cibir Chika.



















TBC...

Crumbs Of Heart 2 [End]Where stories live. Discover now