12

380 69 0
                                    

Ciitt

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ciitt..

Mobil hitam mahal elegan yang dibawa Dyegan dengan Ryuka bersamanya berhenti mendadak karena mendapati suatu halangan tiba tiba.

Hari minggu ini tujuan mereka adalah taman hiburan di Jakarta Pusat. Namun lihatlah, sebuah motor ninja hitam dengan pemilik yang juga memakai serba hitam terlihat menghalangi jalan Dyegan. Untung manusia itu tidak merugikan orang lain karena jalanan sangat senggang sekarang.

Ryuka mengernyit menatap depan.
Dyegan menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas namun ia tetap tak dapat mengenali postur tubuh lelaki didepan sana.

Melepas sabuk pengaman, Dyegan menoleh kearah Ryuka. "Jangan keluar, aku mau lihat dulu." Ryuka menoleh kearah Dyegan lalu mengangguk ragu.

Dyegan keluar dari mobil dan menghampiri pemilik motor yang tiba tiba memotong jalan itu.

"Punya masalah apa, ya?" tanya Dyegan menatap angkuh lelaki didepannya.

"Halo, Pengecut." suara serak berat milik lelaki didepannya membuat Dyegan terdiam dengan tangan yang mengepal perlahan.

Tatapan Dyegan menajam.

Dijalan yang sama, Ryuka yang melihat aura mencekam disana pun akhirnya melupakan ucapan Dyegan. Ia membuka pintu mobil lalu berlari menghampiri.

Namun ia kalah cepat dengan seseorang lain dari belakangnya yang datang menyuntikkan cairan bius yang membuat ia kehilangan kesadaran sebelum memanggil nama kekasihnya.

Dyegan menoleh merasakan hal yang tak baik. Matanya membola terkejut dengan jantung yang berdetak cepat disertai telapak tangannya yang tiba tiba berkeringat.

"See? Sampai jumpa nanti, pecundang." lelaki tadi dengan lihai memutar arah motornya dan melaju kencang mengikuti mobil yang sudah berjalan duluan serta meninggalkan Dyegan yang memegangi kepalanya dengan mata yang terpejam kuat.

Orang itu kembali.

◎▼◎

Di kursi belakang, Dyegan menjambaki rambutnya dengan beberapa kali bergumam takut.

"Dyegan gak berguna."

"Ryuka.."

"Maafin Dyegan, Ryu."

Di bagian kemudi terdapat lelaki berparas indah tengah menancapkan gas mobil dengan kesetanan. Regan langsung datang ketika mendengar suara ketakutan Dyegan seperti dulu terdengar lagi di telepon.

Regan mencengkram kuat setir mobil dengan mata yang menyorot tajam tak berperasaan. Yang membuat adik nya kembali seperti ini harus dilenyapkan.

"Ryuka gak akan ninggalin Dyegan kayak dia, kan?" pertanyaan lirih membuat Regan mengetatkan rahang.

Ditempat lain, tepatnya di sebuah rumah didalam perkomplekan terpencil.

Perempuan pemilik aura kuat meringis merasakan sakit di kepalanya. Ia bahkan mencoba memegang kepalanya namun tidak bisa, tangannya bahkan sulit bergerak.

U and I [End]Where stories live. Discover now