Axeras melaju sangat kencang berusaha melupakan kejadian aneh yang ia alami. Apa isi bungkusan yang telah ia ambil, siapa satu orang yang harus ia cari, dan siapa pria tua yang tiba-tiba menghilang tadi, semua itu berusaha tidak ia pedulikan.
Saat dirinya telah berhasil masuk ke dalam kapal milik keluarga Adelard yang akan mengantarnya ke pulau The Alesya, Axeras memutuskan untuk tetap berada di dalam mobilnya. Napasnya sangat terengah. Ia kemudian menarik kancing atas kemejanya hingga terbuka hingga akhirnya ia bisa bernapas sedikit lega.
Axeras menengok ke belakang dan menatap bungkusan hitam penuh debu yang ia simpan di bagasi belakang penuh rasa heran dan penasaran. Ia menggapai benda usang itu dan menyibak kan tangannya berharap debu-debu itu akan hilang.
Axeras membuka tempat penyimpanan kecil pada dashboard mobil dan mengambil sebuah pisau lipat emergency miliknya dan dengan senang hati merobek bungkusan itu.
Sempat kosong beberapa menit, Axeras tak mengerti benda apa yang ia pegang ini. Sebuah plat nomor tua? Plat nomor itu bahkan sudah hampir menghilang beberapa angka di dalamnya karena saking lamanya di biarkan begitu saja.
"Kenapa dia memintaku mengambil ini?" gumam Axeras.
Masih mengamati benda itu, Axeras baru menyadari kalau dirinya sudah berada di pelabuhan dan harus turun saat ini juga, jika tidak Inces kecilnya akan menangis dan membakar semua dokumen kantor miliknya. Axeras memasukkan plat nomor itu kembali ke dalam plastik pembungkus nya yang belum rusak total dan menyimpannya untuk ia teliti lagi di dalam nanti.
"Inces?" panggil Axeras sembari perlahan memasuki kamar Princess.
"Kakakkkkkk.."
"Kakak dari manaa...huaaa.."
Axeras tak terkejut dengan hal itu. Merengek. Apa lagi yang akan di lakukan gadis manja itu jika di tinggal sendirian di rumah. Axeras langsung dengan sigap menangkap tubuh mungil Princess yang berlari ke arahnya dan menempatkannya dalam posisi gendongan koala kesukaannya.
"Kenapa tidak tidur?" tanya Axeras.
"Kakak kenapa lama? Inces takut sendirian.." rengek Princess di balas senyuman oleh Axeras.
Cup!
"Shhtt, don't be afraid, sweetie. I'm here with you," bisik Axeras setelah mengecup kening Princess.
Princess yang mendapat kecupan itu pun langsung menghapus air matanya dan menatap wajah Axeras yang sedikit menyembunyikan kegelisahan. "Kakak tadi ke mana?"
"Danau, sweetie."
"Kok wajahnya kayak takut? Kakak nggak papa kan?"
Axeras menggeleng dengan senyuman yang masih merekah pada bibirnya. "No! Aku baik-baik saja."
"Inces?" panggil Axeras.
"Iya kakak?"
"Segera kerjakan tugas sekolahmu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELARD 2 || guardian
Romance"𝐈𝐝𝐞𝐧𝐭𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐤𝐢𝐭𝐚, 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐫𝐝 𝐤𝐢𝐭𝐚, 𝐛𝐢𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐰𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐭𝐢." 🛡 ADELARD CLAN | 2 🛡 🚫PLAGIAT=KU SANTET🚫 (Jangan lupa vote, komen, dan follow!) Adelard. Nama yang telah menjadi identitas set...