06. MYSTERIOUS DOCUMENTS

13.8K 1.2K 135
                                    

Kaki Princess mengayun ke kiri dan ke kanan sembari melihat pemandangan di luar jendela mobil milik Axeras yang mulai melaju perlahan tak seperti sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaki Princess mengayun ke kiri dan ke kanan sembari melihat pemandangan di luar jendela mobil milik Axeras yang mulai melaju perlahan tak seperti sebelumnya. Kini mobil itu memasuki gerbang besar yang menutup sebuah mansion yang merupakan kediaman keluarga besar Emilio. Ya, keluarga dari Alexi, ibu Axeras.

"Kakak, nanti ke kebun anggur nya ya! Inces mau lihat-lihat," ujar Princess.

Axeras tersenyum dengan pandangan masih fokus ke depan.

"As your wish, My Princess."

Mobil Axeras telah terparkir tepat di depan tangga mansion dengan beberapa wajah ramah telah menunggunya sedari tadi.

"Axeras, keponakanku!" sapa Kyros, kakak laki-laki Alexi.

"Paman," balas Axeras.

Axeras membalas sambutan hangat yang diberikan padanya dengan sebuah pelukan.

"Kemari cucuku!" titah Ceron, tak lain, tak bukan adalah ayah kandung dari Alexi.

"Kakek, lama tak bertemu denganmu."

"Ya, sangat lama sekali. Kau melupakan kakekmu ini, hm?"

Axeras terkekeh.

"Tentu tidak, Kakek. Hanya kalian keluarga dari Mom yang tersisa. Nenek, bibi, dan saudara ku sudah tiada."

Kyros mengusap kepala Axeras. Mengerti akan kesedihan yang ia rasakan. "Sudahlah, itu adalah takdir."

"Kakak!" panggil Princess sembari berlarian menaiki anak tangga menyusul Axeras.

"Hei, anak cantik ini sudah besar sekarang. Aku kira kau masih sekecil boneka," gurau Ceron.

Princess cemberut.

"Emang Inces dulu sekecil itu?" tanya Princess polos membuat semuanya tertawa.

"Ah, ayo masuk!" ajak Kyros.

Setelah di persilahkan masuk, Axeras mengobrol banyak hal. Ia lampiaskan rasa rindunya selama ini dan sekaligus membahas tentang rencana pernikahannya dengan Princess.

Princess dari tadi merasa bosan. Di dalam mansion itu sama sekali tak ada teman untuknya. Namanya saja keluarga besar, padahal isinya hanya dua orang. Sisanya, para wanita, mereka telah tiada. Mulai dari sakit, kecelakaan, dan lainnya. Bahkan hewan peliharaan saja tidak ada di mansion ini. Rasanya bangunan yang sedang ia pijak saat ini bak rumah hantu.

Princess yang juga sudah lama tak bermain ke kediaman Emilio ini, sangat merindukan kebun anggur mereka. Princess memutuskan untuk berjalan-jalan dahulu sambil menunggu para pria ini selesai berdiskusi.

"Kakak, Inces mau lihat kebun sendiri ya?"

Axeras mengangguk pasti.

"Hati-hati!"

ADELARD 2 || guardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang