3. Baper

237 33 7
                                    

Colaboration with abangcendol

***

Sejauh ini, dua hari pertama di sekolah barunya berjalan mulus seperti biasa. Hanya saja memang harus cukup banyak beradaptasi dengan sesuatu yang baru karena sekolah baru dan juga kota baru yang tentu saja berbeda dengan yang lama. Afterall cuma ada satu yang gak mulus, di hari ketiganya ini sekolah sudah mulai belajar seperti biasa, hadeh.

Setelah istirahat tadi Jihyo berpisah dengan temannya dan pergi ke ruang guru karena wali kelasnya yang baru memanggilnya untuk membahas sesuatu.

"wah, kamu selalu masuk di tiga besar ya di sekolah kamu yang sebelumnya" ucap wali kelasnya dengan senyum lebarnya sambil membuka-buka buku rapor Jihyo.

"iya bu, hehe" ucap Jihyo tersipu malu mendengar pernyataan guru di depannya.

Bu Sri, wali kelas Jihyo, menutup buku rapornya. "yaudah, rapornya ibu pinjam dulu buat diinput datanya. kamu bisa kembali ke kelas, nanti ibu balikin lagi pas pelajaran ibu ya"

"ah, baik bu"

Jihyo keluar dari ruang guru dan berjalan menuju ke kelasnya. Ia harus cepat sebelum guru selanjutnya datang ke kelasnya karena bel sudah berbunyi sedari tadi. Tapi sebelum itu ia harus menaiki tangga ke lantai tiga untuk sampai ke kelasnya. Beginilah resiko punya sekolah besar, kemana-mana jauh.

"Jihyo!"

Langkahnya terhenti dan Jihyo menengadah ke atas saat berjalan menaiki tangga ke lantai tiga. Ia melihat ada dua orang yang menjadi salah satu orang pertama yang ia kenal di sekolah ini. Gak juga sih soalnya baru sekali ketemu pas hari pertama doang. Itu juga cuma kenal nama.

"oh kalian, ngapain di sini?" tak aneh jika Jihyo bertanya karena melihat mereka berdua di lantai IPA.

"gua nyariin lu tadi" ucap Jeongyeon.

"ngapain nyariin gua?" tanya Jihyo bingung.

"lu tau kan indomie kalo gak ada telor sama sayurnya?"

"iya tau?" jawab Jihyo, walau jelas-jelas pertanyaannya sangat aneh.

"itu gua kalo gak ada lu, sepi sama gak lengkap"

Jihyo terkejut dengan perkataan Jeongyeon. Mulutnya terjatuh sedikit terbuka dan tanpa ia sadari pipinya berubah menjadi merah. Di sisi lain temannya Jeongyeon di sebelahnya langsung pecah dalam tawanya sambil memegangin perutnya.

"sorry ya, dia emang kadang suka rada-rada. kalo dia ngomong apa-apa jangan suka ditanggepin" ucap temannya yang mempunyai lesung pipi, kalau tidak salah namanya Chaeyoung.

"haha, canda doang ji, jangan baper"

"mana ada gua baper!" tolak Jihyo. Tapi jujur saja, tadi Jihyo sempat terbawa omongannya sesaat. Sialan nih orang. "y-yaudah, kalo lu gak ada apa-apa gua mau balik ke kelas"

Jihyo berjalan melewati mereka berdua menundukan wajahnya yang masih merasakan malu.

"oh ya Jihyo"

Jihyo kembali terhenti ketika namanya terpanggil. Ia membalikan tubuhnya pada mereka.

"jangan lama-lama ya perginya, nanti gua tambah kangen sama lu" goda Jeongyeon kembali.

Jihyo yang mendengarnya kembali membeku ditempat tapi langsung tersadar setelahnya. Ia langsung pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi dengan pipi yang ia rasakan semakin panas saja. Itu membuat keduanya tertawa.

"parah lu, bisa-bisa tu orang pindah lagi gara-gara lu gangguin" ucap Chaeyoung.

"haha, udah ah ayo balik" ucap Jeongyeon lalu keduanya turun ke bawah.

Above | JeonghyoWhere stories live. Discover now