15. Kulkas dan Kompor

163 29 13
                                    

Colaboration with abangcendol

***

"setrika dulu kenapa tuh muka, lecek bener perasaan" ucap Dahyun saat ia melihat Jeongyeon yang baru saja datang dengan wajah masamnya.

Jeongyeon hanya memutar matanya malas sambil melewati dua orang yang sama-sama kompak menertawai dirinya itu lalu duduk di belakangnya. Wajahnya memang masam, lagi-lagi ia harus menyalahkan film gratisan itu. Ia menaruh tasnya di bawah meja lalu menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangannya di atas meja. Pagi hari memang tidak pernah menjadi sahabat baiknya Jeongyeon.

"masih pagi lemes bener perasaan dah" Momo mengomentari di sebelahnya.

"ya justru karena pagi jadi gua masih ngantuk" balas Jeongyeon. "bangunin gua kalo guru dateng"

"pagi guys, sorry ya ganggu bentar"

Seseorang masuk begitu saja tanpa izin dari pemilik kelas dengan dengan suara lantangnya yang memenuhi ruangan. Suara itu menarik perhatian semua yang ada di kelas ke depan termasuk Jeongyeon yang merasa kesal karena tidurnya terganggu.

"Irene pagi-pagi berisik bener dah ah" gerutu Jeongyeon.

"oke jadi gini guys. taun ini kita bakal ngadain pensi lagi nih. kayak taun sebelumnya, pensi bakal diadain seminggu setelah ulangan tengah semester. kalian bebas mau nampilin apapun entah itu individu atau kelompok, modern atau tradisional, sana bebas nampilin apapun, pokoknya sebebas kalian aja yang penting itu adalah seni. per kelas minimal harus mengirim satu penampilan, boleh lebih tapi gak boleh gak sama sekali. buat info lebih detailnya lagi nanti gua kasi tau lagi ya" jelas Irene panjang lebar.

"oh ya, Yoo Jeongyeon!" teriak Irene.

"apaan!" balas Jeongyeon juga dengan teriakan.

"maju kesini lah"

Jeongyeon masih menggerutu, sudah tidurnya diganggu sekarang disuru maju. Dengan malasnya ia maju ke depan kelas.

"ini formulir, tolong lu catet ya siapa aja yang mau tampil di pensi dan mau tampil apaan" ucap Irene sambil memberikan kertas selembaran.

"lah kok gua!?"

"lu kan ketua kelasnya lolot. nanti kalo udah kasi ke ketua acaranya ya"

"lah, bukannya lu ketosnya?"

"iya emang, tapi kan ketua acara kan gak selalu harus gua. nanti kasi ke Hyunjin anak 11 IPS 3, lu pasti kenal kan"

"ah elah jauh bener, kasi lu aja ya?" tawar Jeongyeon.

"udah ada tugasnya sendiri Je, dan itu bukan tugas gua. satu lagi, besok ketua kelas jadi perwakilan kelas ya ikut rapat osis buat ngebahas lebih detailnya lagi"

"haish, ribet banget dah ah"

"udah lah gak usah manja, lu kan ketua kelasnya" ucap Irene.

"idih, kan lu yang nyalonin gua waktu itu, gua mah aslinya gak mau" ucap Jeongyeon.

"udah udah jangan kebanyakan ngomong, gua mau ngider ke kelas lain lagi. awas lu ya, nyatetnya yang bener"

"haish ya ya" ucap Jeongyeon malas.

Ia membalikan tubuhnya sambil menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal itu. Ia duduk di meja guru sambil memandangi selembaran formulir itu yang ada di tangannya. Tak lama ia memandang, ia merasakan ada beberapa orang yang datang menghampiri dan memutarinya.

"jadi gimana nih?" tanya Dahyun.

"ikut jangan?" tanya Chaeyoung.

"ikut lah, ya kali jangan" ucap Tzuyu.

Above | JeonghyoWhere stories live. Discover now