9. Tergantikan

157 29 14
                                    

Colaboration with abangcendol

***

"eh Mo" panggil Jeongyeon. "lu ke studio sama Chaeyoung aja ya, gua baru inget kalo ada urusan"

"sok sibuk bener lu pake ada urusan segala, yaudah gua tunggin" jawab Momo.

"gua bakal lama"

"iya, kan udah gua bilang gua bakal nunggu"

"gak, lu duluan aja sama mereka" ucap Jeongyeon dan itu membuat Momo terlihat kecewa. "siapa tau kan lu bisa modus sama Chaeyoung. kasian sedih mulu sendirian mulu"

"heh, enak aja!" Chaeyoung yang menjawab.

"haha yaudah ya, lu pada duluan aja"

"lama gak nih lunya kak? atau tunda aja besok" ucap Dahyun.

"gak lama-lama amet elah, santai. kita mau pergi ke tempat biasa kan abis ke studio? yaudah ya, bye~"

Jeongyeon membalikan arah jalannya yang tadinya pergi ke gerbang meninggalkan keempat temannya.

"lu gak kepikiran beneran mau modus sama gua kan?" tanya Chaeyoung.

"berisik! udah ayo berangkat" ucap Momo langsung pergi.

"lah kok ngambek" Dahyun dan Tzuyu di sebelahnya hanya tertawa.

Jeongyeon masih melangkahkan kakinya menyusuri lorong sekolah dengan sebuah senyum kecil di wajahnya. Keadaan sekolah sekarang ini sudah cukup sepi karena sudah lewat jam pulang. Hanya tersisa murid-murid yang memiliki ekskul saja yang masih menetap.

Langkah kakinya membawanya ke gedung kelas 12. Ia langsung menaiki anak tangga ke atas tapi tujuannya bukan pergi ke kelasnya, melainkan lantai yang ada paling atas. Rooftop.

Sekolah saat ini memang sepi tapi ia harus tetap waspada. Sebelum naik ke lantai empat, ia menengok kanan dan kiri memastikan sekali lagi jika tak ada yang mengikutinya. Dirasa aman, ia memantapkan kakinya naik ke atas.

Hal yang pertama ia lihat saat di atas adalah sebuah pintu besi yang tentu saja terkunci. Tapi tenang saja Jeongyeon punya cara untuk masuk ke sana. Ia memasukan tangannya pada saku roknya mengambil sesuatu. Dan yang keluar dari sakunya itu adalah benda panjang yang terbuat dari besi yang mana adalah sebuah kunci.

Hatinya berdegup cukup cepat tiba-tiba saja, merasakan perasaan yang ia sendiri tak yakin apa itu. Padahal ia sudah sering ke sini. Ia memasukan kunci itu pada lubangnya dan--

"hayo!"

"AAAAAAAHHH"

Jeongyeon terperanjat kaget membuat kunci di tangannya terjatuh ke bawah. Jeongyeon yang masih terkejut mendengar suara tawa dan langsung menoleh ke belakang.

"hadeh, pak Asep ini ngagetin aja" ucap Jeongyeon sambil mengambil kunci itu lagi.

"haha, lagian kamu celingak-celinguk kaya mau maling aja" ucapnya dengan suara khas pria berusia senior.

"ya kan biar gak ketauan pak"

"haha yaudah, bapak cuma mampir aja. jangan lupa dikunci lagi ya kalau udah"

"siap pak"

Setelahnya pak Asep kembali turun ke bawah dan melanjutkan tugasnya. Jeongyeon tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya. Dia adalah petugas kebersihan di sini. Umurnya sangat senior, mungkin yang paling senior di sekolah ini. Jeongyeon cukup dekat dengannya dan dia satu-satunya selain temannya yang memaklumi sifat bandel Jeongyeon. Dia jugalah yang dengan baik hati memberikan kunci spare rooftop pada Jeongyeon. Sebenernya sih Jeongyeon harus mohon-mohon dulu (sama sedikit maksa) baru setelah itu dia dikasih.

Above | JeonghyoWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu