-Psikiataris-

1.4K 242 21
                                    

Irene berjalan memasuki ruang inap Jennie sama Rosie dengan menggendong Yerim. Tidak lupa juga dengan sosok yang mengikutinya dari belakang itu.

"Gimana kondisi mereka Ji?"tanya Irene

"Kondisi Ochie sudah baikan kok. Tapi Nini hanya diam. Nini trauma"lirih Jisoo

"Kenalin,ini Wendy. Dia psikiataris yang mau membantu Nini"ujar Irene

"Hai,aku Wendy"Wendy memperkenalkan dirinya dengan sopan

"Hai Wendy-ssi"sahut Jisoo

"Panggil aku Eonnie aja. Aku sudah tahu soal kalian dari Irene Eonnie"ujar Wendy

Jisoo mengangguk paham"Arreosso Eonnie"sahutnya"Apa trauma Nini bisa disembuhkan?"

Wendy melirik Jennie yang hanya menunduk dengan tangan mungilnya yang terus memegang hujung baju Jisoo dengan erat"Trauma Nini berat si. Disakiti oleh orang yang tersayang memang menyakitkan"sahutnya

Perlahan lahan Wendy mendekati Jennie membuatkan Jennie semakin ketakutan"Hai Nini,jangan takut sama Tante ya. Tante punya sesuatu buat Nini"Wendy mengeluarkan chocolate dari tasnya dan memberikannya kepada Jennie.

"Ambil aja sayang"ujar Jisoo yang tahu kalau anaknya itu masih ragu.

Dengan tangan mungilnya Jennie mengambil chocolate pemberian dari Wendy"T-terima kasih Tante"ujar Jennie takut takut

Wendy mencubit pipi Jennie dengan pelan"Jangan takut lagi ya. Sekarang sudah tidak ada orang yang akan sakitin Nini lagi"Jennie hanya mengangguk pelan.

Melihat Jennie yang sedikit terbuka kepada Wendy itu membuatkan Jisoo akhirnya bisa bernafas lega.

Wendy berjalan menghampiri Rosie yang sekarang lagi asyik mengemut dot bayinya"Hey,ini siapa hurm?"

Rosie melepaskan dotnya"Hai Tante. Nama aku Ochie"

"Arghh kiyowo!"pekik Wendy mencubit pipi gembul Rosie

"Apa Tante bita menyembuhkan Nini? Ochie tidak tuka Nini sepelti ini. Ochie mau Nini yang galak sepelti dulu"ujar Rosie dengan polosnya.

"Memangnya Nini galak hurm?"tanya Wendy

Rosie mengangguk"Nini dulu galak. Tangan Ochie pelnah digigit tama Nini"

Wendy terkekeh kecil"Nini pasti akan kembali seperti dulu. Tante akan berusaha untuk menyembuhkan Nini"dia mengeluarkan satu chocolate dari tasnya dan memberikannya kepada Rosie"Ini buat Ochie"

"Yeayy telima kacih Tante"

"Iya,sama sama sayang"sahut Wendy.

Jisoo tersenyum ketika melihat anaknya yang sudah mula akrab sama Wendy itu. Namun tidak lama kemudian senyumannya luntur ketika mengingati sosok suaminya yang sudah tega menyakiti kedua anak mereka itu.

"Ji,mendingan kamu pulang dan urusin masalah kamu sama Limario"ujar Irene

Jisoo mengangguk. Dia memang berencana untuk bertemu sama Limario dan mencari tahu alasan Limario memukul Jennie sama Rosie.

Ceklekk

Deg

Bersamaan dengan itu,pintu ruang inap dibuka dan masuklah Limario dengan kondisi yang lusuh. Jennie langsung memeluk Jisoo dengan erat"Hiks Mommy"isaknya ketakutan.

Rosie juga kelihatan takut. Dia langsung memeluk Wendy dan menenggelamkan mukanya diceruk leher Wendy.

"Nini,Ochie"panggil Limario

"Hiks jangan pukul Nini lagi. Ampun Daddy. Hiks Nini janji tidak akan nakal lagi"racau Jennie tanpa menatap Limario

"Lim,mendingan kamu keluar sekarang! Anak anak aku tidak mau bertemu sama kamu!"marah Jisoo

"Maafin aku Ji. Aku mau ketemu sama anak anak kita"lirih Limario

"Anak anak kita?! Ck,kamu tega sakitin anak anak kamu sendiri Lim!"marah Jisoo

"Aku tahu aku salah dan aku sadar sama kesalahan aku. Tolong beri aku peluang untuk memperbaiki semua ini. Aku tidak mau berjauhan sama kalian. Aku menyayangi kalian. Waktu itu mabuk gara gara masalah perusahan. Aku tidak sadar kalau aku sudah menyakiti mereka"jelas Limario

Jisoo menatap Limario. Dia ingin membenci Limario namun dia tidak bisa karena cinta nya buat Limario begitu besar"Maaf Lim,sekarang bukan waktu yang tepat untuk ngomong soal ini. Anak anak aku masih takut sama kamu"

Limario mengangguk lirih"Aku menunggu kamu ditaman rumah sakit"ujarnya berganjak pergi dari sana.

"Nini tenang ya"ujar Jisoo mengelus kepala Jennie.

Wendy pula sudah membaringkan Rosie diatas kasur. Ternyata bocah pecicilan ini sudah tidur dengan tenangnya.

"Ji"panggil Wendy

"Iya Eon?"sahut Jisoo. Dia menatap Rosie"Eh,maaf ngerepotin"

"Tidak apa apa"sahut Wendy"Apa tadi itu suami kamu?"

"Iya Eon"

Wendy mengangguk singkat"Beri dia peluang untuk perbaiki semuanya. Sepertinya dia memang menyesal. Nini harus melawan rasa trauma nya itu jadi kita membutuhkan Limario untuk membuatkan Nini menjadi kembali nyaman sama Limario"jelasnya

"Apa harus? Nini masih takut sama Limario"ujar Jisoo

"Kita harus mencobanya. Tidak mungkin Nini membesar tanpa sosok seorang Daddy bukan? Lagian Limario berhak keatas mereka berdua"sahut Wendy

Jisoo mengangguk"Arreosso Eonnie. Aku akan ngomong sama Limario soal ini nanti"








  Tekan
   👇

Kwon Family✅Where stories live. Discover now