22. VILLA

20.7K 1.3K 880
                                    

Tekan "3" apabila Anda ingin mempunyai pacar kayak cowok wattpad

Tekan "4" apabila Anda ingin punya sugar daddy

Belum nyampe target, aku udah update lohh hehehe

Happy reading!❤️

Setelah jalan-jalan dari mall, Valerie dan Nagara baru saja sampai di rumah. Sedari di mobil, cewek itu mendadak diam. Perubahan drastis sikap sang puan membuat cowok itu bingung. Bertanya segan, tak bertanya penasaran.

Kini Valerie termenung di sofa ruang tengah, air mata perlahan meluncur begitu saja dari kedua netra perempuan itu. Tatapannya kosong, entah apa yang ada di pikirannya.

Sontak, Nagara yang tadinya mau masuk kamar seketika menghampiri Valerie. "Valerie, lo kenapa?" Sorot mata khawatir tampak jelas terlihat.

Valerie menengok sekilas ke arah Nagara—mengusap kasar air matanya. "Lo bentak gue terus dari tadi."

Nagara tak menyangka bahwa omelannya di mall membuat Valerie tersinggung. "S-sorry ...."

Valerie bangkit dari sofa. "Gue mau ke dalam dulu."

Nagara turut bangkit dari sofa. Ia memegang pundak cewek itu. "Are you okay?"

Cewek itu menggeleng. "Enggak."

Nagara mau tak mau harus menghilangkan gengsinya. Ia merentangkan kedua tangan, memberi isyarat bahwa dirinya mau dipeluk oleh Valerie. "Sini."

Valerie menabrakkan tubuh ke Nagara, kedua tangan memeluk cowok itu. Ia terisak daam dekapan hangat sang lelaki, "Jangan marah-marah kayak tadi, gue beneran sakit hati. Gue juga nggak mau ngerepotin lo terus, tapi si bayi minta nempel sama Papanya terus."

Nagara mengelus surai Valerie. "Gue nggak masalah lo repotin, walaupun kadang rada kesel, tapi gue nggak enak sama Nerom dan Cia."

"Mereka pasti ngerti karena gue lagi hamil. Gue bukannya mau dimaklumin terus, tapi gue gak bisa kontrol diri kayak biasanya. Sejak hamil, gue jadi banyak mau. Sorry, gue ngerepotin orang-orang terus."

Nagara tak mau berdebat lagi. "Hm."

Valerie melepas pelukannya. Ia mendongak menatap Nagara. "Nagara."

"Hm?" sahutnya.

"Mau cium lo."

"Hah?"

"Gue mau cium lo. Boleh, nggak?" ulang Valerie.

Nagara mengangguk pelan. Ia tak mau membuat Valerie kecewa. Bukannya ia cinta dengan cewek itu sampai menjaga perasaannya, tapi karena anaknya ada di dalam kandungan sang perempuan, ia berusaha baik kepadanya. "Boleh."

Valerie perlahan berjinjit, mendekatkan bibir ke bibir Nagara, membuat sang pria memejamkan mata. Tempo lambat ini menyebabkan kedua tangan mereka refleks saling mengusap punggung.

Valerie melepas tautannya. Ia tersenyum sembari menatap kedua retina Nagara. "Makasih."

***

Beberapa hari kemudian, sesuai janji Neron, ia membawa Cia ke Pulau Dewata. Setelah dua jam perjalanan udara, akhirnya mereka sampai di Bandara Ngurah Rai Bali.

"Yuhu, akhirnya kita sampai di Bali!" Cia tampak gembira ketika menginjakkan kaki di Bandara.

Neron merangkul Cia. "Kamu seneng, Sayang?"

"Iya, Neron," jawabnya sembari mengangguk. "Makasih banyak udah bawa aku ke sini."

"Iya, sama-sama," balas Neron.

Neroncia✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora