BRIGHT SMILE

CAP 18

Company

Jaejoong mengheret seorang namja yang sudah dalam keadaan babak belur masuk ke ruang bossnya, siapa lagi kalau bukan jeonho yang sedang menghirup wine ditangannya dengan tenang

.

"Dia benar benar tidak menyesal sama sekali dengan apa yang sudah dia lakukan"

.

Matanya melirik tajam kearah namja itu, baru tadi keduanya bertemu dirumah buat pertama kalinya namun dihari yang sama menjadi pertemuan terakhir mereka

"mianhaeyo, tolong beri aku peluang!!!"rayu namja yang sudah babak beluk itu

"Biar aku jelaskan segalanya,anak itu memberi tahuku...."sambungnya lagi namun jeonho langsung membangkangnya dengan berkata

"Sebaiknya sebelum datang untuk melapor padaku, kau sudah memeriksanya dengan baik.. Malang sekali hari ini adalah hari kematianmu"

"PANG" "PANG" "PANG"

Tanpa basa basi jeonho mengeluarkan pistolnya dan langsung menarik picu pistol tersebut tepat mengenai kepala namja yang memakai name tag 'Lee seam' yang kini sudah terkaku mati

.

Mata lentiknya kini perlahan-lahan dibuka , dia langsung melirik kearah sekeliling tempat itu. Kakinya dibaluti simen kerana patah ulah siapa lagi kalau bukan appanya sendiri

.

"Ahh~aku belum mati rupanya"

.

Entah apa yang harus dia rasakan?

.

"gembira kerana dia masih hidup"

.

atau

.

"sedih mengenangkan penderitaan yang tidak berpenghujung"

.

Trikk"

Terdengar pintu dibuka dari luar membuatkan pesakit yang bernama Song jihyo itu langsung melirik kearahnya, senyumannya terukir cerah bila melihat tetamu yang menjenguknya saat itu. Siapa lagi kalau bukan teman-temannya iaitu member seventeen

"Hyungggg"rengek si bungsu sambil berlari memeluk jihyo yang bersandar dikatil

"Aigoo~uljimaa"pujuk jihyo bila melihat si maknae sudah mengalirkan air matanya

"Ciss~dari tadi tak berhenti menangis"keluh seungkwan dengan sikap si maknae

"Yahh bukan ke kau pon sama tadi"perli hoshi