CAP 35

118 28 5
                                    

Jaejoong melangkah masuk wad dimana jihyo masih terlena nyenyak, langkahnya lesu lalu duduk disamping katil anak itu

Tangannya mengenggam tangan jihyo lalu kepalanya di sembab di atas katil tidak bermaya

"Kapan kau mahu sadar jihyo ah~"keluh jaejoong

Tidak lama selepas itu kepalanya pelahan diangkat kerna kaget apabila tangannya dapat rasakan yang jihyo kembali mengenggam tangannya

"Kenapa kau disini? Dimana appa? "Soal jihyo masih setengah sadar

Mendengar soalan itu jaejoong terkaku seketika, matanya mula berkaca lalu memeluk erat anak itu

"Ada apa dengan mu hyung~"soal jihyo lagi

"Appa mu sudah beristirehat dengan tenang sekarang"balasnya tersedu-sedu

Jihyo juga terdiam sejenak, apa dia salah dengar? Namun hatinya dapat rasakan ada sesuatu yang kena saat ini

"Dimana appa sekarang?bisakah kau bawa ku untuk ketemu dengannya"soal jihyo lagi

"Sekarang! Tapi kau baru saja sadar"kaget jaejoong

"Aku mahu berjumpa dengan appa sekarang! Ada sesuatu harus ku katakan"sambung jihyo lagi

Jaejoong tiada pilihan lain selain menbawa jihyo ke peti krematorium, saat sampai disana kakinya kaku

Menatap gambar kenangan terakhir appa bersama dengannya dan anak buah kesayangan appanya

.

"Ini tidak mungkin! "

.

"Bagaimana bisa?"

.

"Ini surat terakhir yang dia tuliskan padamu, bacalah"kata jaejoong sambil memberi surat

"Arraso~tapi bisakah kau meninggalkan aku sendirian? "Soal jihyo sambil mengambil surat itu

"Tentu saja"balas jaejoong lagi

Jaejoong langsung melangkah pergi meninggalkan jihyo sendiri seperti yang dipinta anak itu

"Jihyo ah~pasti kau sangat kesal bila menbaca surat ini bukan? Tapi mahu apa, saat kau sadar pasti appa sudah beristirehat dengan tenang! "

"Jujur appa tidak pernah menyesal dengan apa yang appa lakukan pada kau, kerna itu cara appa mendidik kau supaya menjadi anak yang tegar"

.

"Cis~egois sekali"gumam jihyo dengan mata yang berkaca

.

"Appa mianhae~kerna tidak bisa melindungi mu seperti dulu, kau membesar dengan kekerasan tapi appa bangga dengan sikapmu! "

"Gumawo~kerna bertahan sampai saat ini, appa tetap menyayangi mu sama seperti dulu walaupun appa berkeras mengatakan sebaliknya"

"Jaga buah pinggang mu baik-baik, jangan pernah terluka lagi! Dengar kata jaejoong dan sepupu mu yang lain, mereka telah membenciku kerna membuatmu menderita dan hal itu terbukti yang mereka juga telah mencintai mu"

"Appa harap kau akan terus membenciku, dan terus menerus seperti tatapan terakhirmu dulu"

.

"Sejak kapan aku mengatakan yang aku membencimu appa"

"Sudah beratus kali aku mencuba untuk membencimu tetap saja tidak berhasil"keluh jihyo dengan air mata yang sudah membasahi pipinya

.

Anak itu akhirnya pulang kerumah dengan lesu, matanya membengkak kerna menangis terlalu lama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


.
Anak itu akhirnya pulang kerumah dengan lesu, matanya membengkak kerna menangis terlalu lama

Trikk"

Pintu dibuka membuatkannya langsung melirik dalam, sudah ada berpasang mata turut melirik kearahnya dengan tatapan gelisah

Mereka langsung mendekati anak itu namun hanya seorang saja yang masih mematung di tempatnya sambil melirik kearahnya

"Dari mana saja kau? "Soal suho cemas

"Bagaimana kau bisa keluar dari hospital"soal johnny turut khawatir

"Jaejoong hyung membawaku ke peti krematorium"jawabnya ringkas

Mendengar hal itu membuatkan mereka terdiam sambil melirik sayu ke arah anak itu, dia terlihat sangat terpukul dengan khabar duka ini

Melihatnya saja sudah membuatkan mereka tahu bertapa menderita dan sedihnya anak itu saat ini

Jujur dia tidak mempunyai banyak tenaga untuk berbicara lagi, lalu kakinya langsung melangkah ke bilik

"Tidakkah sepatutnya kita ke hospital saja jihyo ah"sambung suho kerna masih risau dengan kondisi anak itu

"Tidak hyung! Aku hanya mahu berehat dirumah"balas anak itu lagi

Matanya sempat melihat kearah susuk tubuh lelaki tampan yang dari tadinya hanya melirik ke arahnya tanpa kata, siapa lagi kalau bukan taeyong

.

Trikk"

Taeyong melangkah masuk ke biliknya,lalu matanya langsung melirik kearah anak yang sudah baring di katil lalu duduk di sampingnya

"Bukankah hyung sudah ingatkan, kau bisa saja menangis semahunya. Hyung akan tetap disini"kata taeyong kerna dia tahu jihyo sedang menangis sendirian

Mendengar hal itu membuatkan jihyo tidak lagi bisa menahan air matanya lalu menangis teresak-esak buat pertama kalinya

Tanpa sadar air mata taeyong juga mengalir di pipi, lalu menepuk-nepuk bahu anak itu sehingga tenang

Akhirnya kedua anak itu terlena diatas katil tersebut

S. K. I. P

BRIGHT SMILE Where stories live. Discover now