CAP 31

117 29 4
                                    


Dokter min terdiam menatap layar komputer nya di mana tertera rekod pemeriksaan jihyo, sementara anak itu pula melirik kearah wajah gelisahnya

"Hurm~nampaknya ini berita buruk bukan?"soal anak itu

"ayo~ buat pemindahan buah pinggang"arah dokter min

"Bwo! Separah itu"soal jihyo lagi

"kau dalam bahaya sekarang, lihatlah kawasan pinggang kau mula timbul  kesan lebam. Bagaimana kau masih bisa bertahan? "

"Ah~soal itu memang aku sangat handal.. Jadi sudah tahap 4 ya? "Lirik jihyo menatap wajah dokter min

Kepalanya pelahan mengangguk mengiyakan nya, dia juga tidak menyangka kanser pinggang anak itu bisa parah secepat ini

Jalan penyelesaiannya ketika ini hanyalah dengan melakukan pemindahan buah pinggang itupun jika jihyo mahu

"Kita tidak bisa menunda lagi, ayo kita lakukan segera..jika kau setuju aku akan langsung nenyiapkan segala urusannya"jelas dokter min dengan bersungguh-sungguh

Lain pula dengan jihyo, mendengar penjelasan itu membuatnya tenggelam didalam benak fikirannya

"Apakah appa kau sudah tahu tentang hal ini? "Soal dokter min lagi

Jihyo hanya menggelengkan kepalanya, dia juga tidak berniat untuk memberitahunya

"Biar aku langsung memaklumkan hal ini sekaligus meminta izin untuk lakukan pemindahan buah pinggang ini pada appa kau"

"Jangan! Aku tidak mahu appa mengetahui hal ini"tegas jihyo

"Yah song jihyo! Kau fikir hal ini perkara yang boleh dibuat main!"kata dokter min kesal

"Beri aku sedikit masa untuk memikirkannya hyung"jelas jihyo lagi

"Masa terlalu singkat, kita perlu persetujuan waris kau segera"balasnya

Dokter min langsung mendail number jeonho membuatkan jihyo dengan tangkas mengambil telefon tersebut lalu mematikannya ,

Melihat tindakan jihyo tadi membuatkan dokter min terkedu

"Jika kau memberitahunya, aku tidak akan melakukan pemindahan itu sama sekali"ancamnya lagi

"Hah~jujur padaku apa sebenarnya yang kau fikirkan?"soal dokter min menatap anak itu pelik

"Kau tidak perlu tahu, beriku sebulan untuk memikirkannya "liriknya tajam

"Tidak! Aku tidak pasti yang kau masih boleh hidup dalam masa sebulan"terang dokter min

"Aku hanya beri masa untuk kau seminggu, jika tiada jawapan aku akan langsung memberitahu appa mu!"sambung dokter min lagi

"Bisakah kau bersikap baik padaku? Sekurang sebelum aku mati"keluh jihyo kesal

"Apa maksudmu? Mengapa kau harus mati, bukankah aku sudah memberitahu mu yang aku akan merawat mu sehingga sembuh"kata dokter min untuk menyakinkan jihyo lagi

"Bagaimana kau bisa terlalu yakin? Apa yang kau tahu tentangku? Hidup atau mati itu ada di tanganku sendiri"balas jihyo dengan melirik kearah dokter itu datar

Kakinya langsung mahu melangkah pergi, perdebatan ini sepertinya tidak berpenghujung

"Kau sudah memberitahu teman-teman mu tentang hal ini? "Soal dokter min sayu

"Aku tidak akan memberitahu mereka!"kata jihyo tanpa menoleh kearah dokter min

"Seung cheol pasti sangat risau jika mengetahui hal ini, kau tahu dia sangat menyanyangi semua temannya terutamanya kau"

"Aku tahu, malah aku lebih rapat dengannya jika nak dibandingkan dengan kau yang merupakan hyung kandung sendiri"sindir jihyo

"Hah~kerna itu aku sangat risau"balasnya

"Konyol sekali, baru sekarang kau mahu risaukannya? Kau sepatutnya lebih hargai anak itu dari dulu, jangan hanya pulang kerumah kerna orang tua mu ada disana. Sesekali lihat dan rawatlah dongseang mu yang selalu bersendirian dirumah, dia sangat kesepian arra"

Seung cheol selalu tinggal seorang diri bila kedua orang tua mereka ada urusan kerja yang harus diselesaikan, disebab terlalu sibuk berkerja dia selalu rasa kesepian namun mustahil untuknya meluahkan pada member yang lain sedangkan dia memegang tanggungjawab sebagai leader,

Kedua orang tua nya menitipkan dia pada hyung nya namun tiada yang berubah, bahkan hyungnya sendiri tidak sering pulang ke rumah kerna sibuk dengan urusan di hospital,

Mujurlah ada jihyo yang selalu menjadi teman buat dia luahkan perasaan yang tidak bisa dia luahkan pada para member yang lain

Mujurlah ada jihyo yang selalu menjadi teman buat dia luahkan perasaan yang tidak bisa dia luahkan pada para member yang lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jihyo hanya melirik keluar jendela, dia benar-benar tenggelam didalam fikirannya

"Yahh!! Jihyo"cergah seseorang

Panggil itu membuatnya kembali sadar lalu langsung melirik kearah gerangan tuan punya suara tadi

"Sekali sekala bolehkah kau memanggilku dengan nada pelahan"lirik jihyo kearah jeonhan tajam

"Hahaha! Mian~tapi apa yang kau fikirkan dari tadi hah? "Soal jeonhan pelik kerna dari tadi dia mengamati wajah sayu anak itu

"Bukan apa-apa "jelas jihyo

Mereka kembali borak seperti biasa sehinggalah beberapa menerjah masuk ke kelas membuatkan mereka langsung melirik

"Hyunggg! "Rengek si maknae dengan wajah babak belur

Pantas saja jihyo melangkah kearah anak itu, dia memegang wajahnya

"Ada apa dengan wajahmu? "Soal jihyo risau

"Siapa yang lakukan hal ini terhadapmu? "Soal jeonhan pula

"Tadi hanbin langsung merundungku bersama anak buahnya"adu dino geram

"Aishhh,berani sekali anak-anak itu"kata s.coup kesal

"Dimana mereka sekarang? "Soal joshua yang sudah berang

Sementara jihyo sudah melangkah mencari anak-anak itu, mereka baru saja membangunkan singa yang sedang tidur

Melihat jihyo sudah melangkah pergi, membuatkan ketiga belas lelaki tadi juga mengatur langkah mereka

.

"Hah~kalau dia bergaduh lagi pasti akan langsung dihajar lagi"gumam kyungsoo

S. K. I. P




BRIGHT SMILE Where stories live. Discover now