Prolog - Slime?

1.2K 66 7
                                    

Di dalam sebuah gua ada seekor Slime yang sedang sibuk memakan rumput. Tidak, yang dimakan Slime itu bukanlah rumput melainkan sebuah tanaman obat. Namun ada yang berbeda dari Slime itu, yaitu aura-nya yang sangat kuat. Slime normalnya adalah monster tingkat rendah yang tidak memancarkan aura, tapi yang satu ini memancarkan aura yang mengerikan.

Slime itu terus-terusan memakan tanaman-tanaman obat itu dan juga batu-batu sihir yang ada di dalam gua tempat dia berada. Sedangkan di sisi lain, ada seekor naga yang terlihat waspada. Naga itu adalah Naga Badai Veldora, satu dari empat naga sejati.

'Apa ini? Aura sebesar ini tiba-tiba saja muncul di dalam gua-ku? Raja Iblis 'kah? Jika benar itu salah satu dari mereka, maka harus memusnahkannya saat aku berhasil keluar dari segel sialan ini' pikir Veldora yang curiga kalau salah satu dari Raja Iblis melanggar perjanjian mereka. Tapi tak lama kemudian Veldora malah mendengar suara teriakan seseorang di dalam kepalanya.

'Aaaaaaaaaaaaa!!' teriak suara itu diikuti oleh seekor slime yang terlempar ke arah Veldora. Slime itu menabrak segel Veldora dan melukai dirinya sendiri, tapi kemudian Veldora mendengar suara itu lagi.

'Eh? Tidak sakit?' ucap Slime itu di dalam pikirannya.

'Hm? Slime bisa berbicara? Tapi yang lebih penting lagi....' Veldora melihat Slime yang ada di depan sedang menggunakan skill regenerasi untuk menyembuhkan luka yang didapatnya. Veldora mengamati slime yang tampak kebingungan itu, dia tidak membuka suaranya karena saat ini Veldora sedang merasa waspada kepada slime itu.

'Aura sebesar ini berasal dari seekor Slime? Sudahlah, ayo coba bicara dengannya lagipula aku juga tidak punya teman di sini' pikir Veldora sebelum berbicara.

"Aku bisa mendengarmu, wahai makhluk kecil" ucap Veldora, tapi tampaknya Slime itu malah bingung mencari asal suara Veldora.

"Apa kau bisa mendengarku? wahai makhluk kecil!" tanya Veldora yang mulai kesal karena Slime itu masih saja diam.

"Woi! Kau mendengarku'kan?" tanya Veldora sekali lagi dengan kesal.

'Yang dimaksud itu aku'kan?' pikir Slime itu yang terdengar jelas oleh Veldora.

"Jawablah"

'Meski disuruh menjawab, aku tidak bisa bicara karena tak punya mulut' 

"Woi!" Teriak Veldora.

'Berisik kau botak!' Slime itu membalas teriakan Veldora dan mengejeknya dengan asumsi bahwa Veldora tidak bisa mendengarnya.

"Ho? Kau malah mengataiku botak, ya? Berani juga rupanya, sudah lama sejak terakhir kali aku kedatangan tamu. Dan aku mencoba bersikap baik, tapi sepertinya kau cari mati, ya?" ucap Veldora yang membuat Slime itu panik seketika. Kemudian Slime yang panik itu meminta maaf dan menjelaskan kalau dia tidak bisa melihat ataupun bicara.

Saat melihat Slime itu panik membuat Veldora terkejut sekaligus bingung. 'Bagaimana bisa seseorang dengan aura sebesar itu malah panik digertak seperti itu?'

......

......

Setelah beberapa saat kemudian, Veldora berbicara dengan Slime itu, dan akhirnya mengerti alasan kenapa monster tingkat rendah seperti Slime bisa bicara, tapi tidak dengan aura-nya.

"Ngomong-ngomong, kau mengatakan kalau kau itu baru saja bereinkarnasi ke dunia ini 'kan? Lalu bagaimana kau menjelaskan aura-mu itu?" tanya Veldora.

'Eh? Aura? Apa itu?' 

"Huff... lupakan saja"

'Emm... tadi kau bilang kalau kau disegel 'kan?' 

Mendengar pertanyaan ini membuat Veldora senang, dan mulai menceritakan bagaimana dia tanpa sengaja mengubah sebuah kota menjadi abu, yang kemudian datang seorang pahlawan untuk menghentikannya. Dan akhirnya, Veldora yang tersegel oleh pahlawan itu.

What IfWhere stories live. Discover now