Chapter 3 - Orc Lord

441 46 6
                                    

Jauh di dalam kegelapan Hutan Jura, ada dua iblis yang sedang tertawa terbahak-bahak di balik topeng yang mereka pakai.

"Buahahahaha! Tuan Gelmud, anda benar-benar hebat. Tidak kusangka kalau akan berjalan selancar ini" ucap seorang iblis dengan topeng badut,

"Hahaha! Semuanya berjalan sesuai rencana, dengan begini aku yakin orang itu akan sangat senang" balas iblis yang dipanggil Gelmud oleh rekannya itu.

Semua kesenangan mereka itu berasal dari bola pertama yang ada di depan mereka, bola permata itu menunjukan pergerakan para Orc yang sekarang ini sedang berada di bawah bimbingan mereka. Namun tak lama lagi, rencana yang mereka pikir sudah sempurna itu akan hancur berantakan dalam sekejap, karena ulah seekor Slime yang meresahkan.

Sudah 3 hari sejak kedatangan Souei ke wilayah Lizardmen untuk menemui kepala suku mereka, dan masih tersisa 2 hari lagi sebelum keberangkatan bala bantuan dari Rimuru. Dalam kurun waktu itu, Gabil yang telah kembali ke desanya langsung mengambil alih komando pasukan setelah memenjarakan ayahnya sendiri. Gabil menganggap kalau keputusan ayahnya sebagai kepala suku adalah sebuah tindakan pengecut, lalu dia seenaknya memerintahkan seluruh pasukan Lizardmen untuk maju melawan para Orc yang sedang menuju ke desa mereka. Dan akibat dari tindakannya tersebut, para Lizardmen dan para Goblin yang setuju untuk bergabung malah terpojok.

..........................................

............................

................

Rimuru Tempest P.O.V

Masih ada 2 hari lagi waktu kami untuk bersiap, ini adalah perang pertama kami dan entah kenapa aku tidak melihat kekhawatiran sedikitpun di wajah para bawahanku. Bahkan saat ini pun aku malah di jadikan mannequin oleh Shuna dan Shion untuk mencoba pakaian-pakaian yang Shuna buatkan untukku.

"Emm... Shuna, bisakah kau buatkan aku pakaian laki-laki?" tanyaku, karena dari tadi semua pakaian yang diberikan padaku adalah pakaian perempuan.

"Baiklah, Tuan Rimuru. Tapi anda benar-benar terlihat imut saat memakai pakaian seperti ini" jawab Shuna.

"Itu benar, Tuan Rimuru. Saya mendukung Nona Shuna 100 persen!" sahut Shion dengan semangat.

"Huff... Padahal sebentar lagi kita akan pergi berperang, tapi kalian santai sekali, ya?" ucapku tanpa maksud bertanya.

"Itu semua karena kami percaya kalau Tuan Rimuru pasti akan memenangkan perang ini" balas Shuna sambil tersenyum manis kepadaku. Aku membalas senyumnya lalu berubah ke wujud Slime-ku dan melompat ke pelukan Shion.

"Jika kalian sangat mempercayaiku, maka aku harus menjawab semua itu. Baiklah, Shion. Ayo kita pergi menemui Kurobee dan Kaijin" ucapku.

"Baik, Tuan Rimuru" balas Shion yang kemudian membawaku ke tempatnya Kaijin.

Selama para Ogre yang sekarang sudah berevolusi menjadi Kijin ini masih berada di desa ini, aku memberikan mereka posisi sementara. Benimaru sebagai komandan pasukan, Hakuro sebagai pelatih pasukan, Souei sebagai mata-mata, dan Shion sebagai sekertaris-ku. Lalu jika setelah perang ini berakhir mereka menyerahkan kesetiaan mutlak mereka kepadaku, maka aku akan meresmikan posisi mereka.

Awalnya, saat aku menjadikan Shion sebagai pengawal serta sekertaris-ku, aku berpikir kalau Shion itu orang yang teliti dan dari penampilan luarnya dia sangat cocok dengan posisi itu. Tapi ternyata aku salah, meski kekuatan Shion itu mendekati Benimaru namun sifatnya tidak seperti Benimaru. Shion adalah orang yang ceroboh dan masih bersikap kekanak-kanakan. 

Yah, aku tidak terlalu masalah dengan itu, setidaknya penampilan luarnya sangat mendukung. Dan ada satu hal lagi tentang Shion, aku mengetahui kebenaran ini sekitar 2 hari yang lalu. Dan sejak hari itu, aku, Benimaru, Hakuro, Souei, Haruna, Rigurd, dan Shuna memiliki sebuah peraturan mutlak yang tidak tertulis, yaitu "Jangan biarkan Shion memasak".

What IfWhere stories live. Discover now