Siren, makhluk yang dikenal sebagai monster pemangsa manusia.
Rupa fisiknya sedikit seram namun suaranya begitu merdu, konon katanya siapapun yang mendengar nyanyiannya akan mati.
Tapi pernahkah kamu membayangkan, bila makhluk yang kita kira sebagai monster, hanyalah seorang makhluk yang merindukan dewi mereka yang terkasih, Dewi Ardelle? Karena kehilangan dewi mereka yang terkasih, mereka mengasingkan diri hingga menjadi penghuni laut yang baru.
Mereka para siren, adalah makhluk yang memiliki rupa menyeramkan dengan taring tajam seperti vampir dalam legenda. Menempati bagian terdalam di lautan, siren adalah rival bagi para duyung dalam menarik hati Dewi Laut, Agda.
Meski ekor dan paras mereka tidak secantik bangsa duyung, tapi suara mereka merupakan berkat laut yang amat luar biasa. Terdengar menakutkan, menyedihkan, dan indah disaat yang bersamaan.
Tidak ada penghuni laut yang tidak mengetahui perselisihan bangsa duyung dan bangsa siren. Terlebih bangsa duyung selalu membuat kisah menyeramkan tentang bangsa siren.
Hingga lahirlah seorang siren yang memiliki berkat istimewa dengan suaranya yang merdu dan parasnya yang elok.
Bagi para siren, kelahirannya adalah sebuah anugerah.
Tapi bagi para duyung, dia adalah ancaman terbesar, yang harus mereka musnahkan.
Aku terlahir dengan bakat suara yang mampu memabukkan penghuni lautan. Sebagai seorang siren, hal ini adalah kebanggaan yang luar biasa bagi bangsaku.
Kami para siren, memang memiliki suara yang indah, namun hanya aku yang dapat mengetuk hati sang Dewi Laut.
"Hey Selina, sedang berlatih suara lagi?"
"Ah, Rhodeus! Benar! Dewi memintaku untuk menyanyikan lagu baru, oleh karena itu aku sedang berlatih!"
"Bagus-bagus, semangat yang bagus untuk membuat iri para duyung itu."
Aku terdiam sejenak mendengar ucapan Rhodeus. Terkadang aku berpikir, kenapa bangsa duyung begitu membenci kami para siren. Dosa apa yang kami lakukan pada mereka, sehingga mereka sangat ingin menyingkirkan kami dari lautan.
"Rhod, apa mungkin ada masa, dimana para siren akan berbaikan dengan para duyung?" tanyaku sembari memalingkan wajahku dari Rhodeus.
Rhodeus cukup tercengang dengan pertanyaan konyolku ini, hal yang tidak mungkin terjadi di dalam lautan adalah masa dimana para siren dan duyung berbaikan.
"Kau bercanda? Mana mungkin hari itu ada, kita mendekati mereka saja, sudah membuat ekspresi mereka jelek. Kau tahu? Bila tatapan mereka bisa digunakan untuk memotong, mungkin sejak dulu kita tidak pernah memiliki sebuah sirip," balas Rhodeus dengan sedikit helaan nafas.
Benar, bangsa kami telah bermusuhan dengan bangsa duyung sejak ratusan tahun yang lalu. Mereka selalu menganggap kami adalah seorang monster mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELINA: THE VOICE OF SIREN
Fantasy[OnGoing Fantasy Story #2] Selina, seorang siren berbakat yang terlahir dengan suara paling indah dari para siren lainnya, harus menghadapi kenyataan bahwa suaranya telah dicuri. Suara yang menjadi kebanggaannya ini adalah satu-satunya hal yang memb...