Kepalaku pusing, aku tidak dapat membayangkan betapa sakitnya teman-teman tuna ku disayat dan dipotong lalu dimasak hingga seperti itu. Saat mendengar perkataan Revian, aku jadi teringat cerita dari nenek tentang manusia yang sering mencari keberadaan para siren hanya demi keuntungan mereka sendiri.
Aku tahu ini bukan salahnya karena menghidangkan ikan padaku dan Rhodeus, hanya saja aku terlalu syok saat melihat potongan daging dari teman-teman ikanku.
Hingga akhirnya pandanganku menjadi buram lalu aku terjatuh, dan tidak tahu apa yang terjadi padaku selanjutnya.
"Rutherford!!" Revian mendobrak pintu dapur dengan emosi, membuat pelayan yang bekerja di dapur terkejut bukan main saat melihatnya. Koki kediaman Pierre, Rutherford, datang menghampiri Revian setelah selesai memanggang hidangan penutup yang ia buat khusus untuk tamu-tamu tuannya.
"Ada yang bisa saya bantu, tuan muda?" tanya Rutherford dengan polos.
Melihat ekspresi Rutherford yang biasa-biasa saja bahkan cenderung polos, amarah dalam diri Revian berkurang sedikit demi sedikit. Rutherford sudah bekerja di kediaman Pierre sejak ia kecil. Meski tak dekat, namun ia sadar kalau Rutherford adalah orang yang baik.
"Tuan muda?"
Revian menatap mata Rutherford sembari menghela nafas berat, sesaat ia termakan oleh emosinya sendiri hingga lupa jasa Rutherford bagi keluarganya. Hidup sebagai kepala keluarga Pierre sejak usianya 12 tahun membuatnya jadi sangat waspada dan mudah sekali curiga. Terlebih banyak pihak yang mencoba merebut harta keluarganya dengan cara meracuninya, hal itu membuat Revian semakin waspada terhadap orang lain.
Tapi rasa waspada itu menurun, saat ia melihat Selina dan Rhodeus. Entah mengapa saat melihat keduanya, ia teringat dengan legenda penghuni lautan yang bila ia berubah menjadi manusia, kehadirannya akan membuat siapapun bertekuk lutut dengan pesonanya.
"Aku ingin bertanya padamu, Rutherford. Kedua tamuku tadi, pingsan setelah melihat makanan yang kau siapkan. Apakah, kau meletakkan racun yang sangat kuat sehingga saat mencium aroma makanan tersebut mereka akan pingsan?!"
Rutherford tersentak, lalu bersujud di hadapan Revian.
"A-Apa?! T-Tuan muda! Saya tidak melakukan hal itu!" seru Rutherford.
Orang-orang di dapur terkejut mendengar pertanyaan Revian pada sang koki, mereka semua dengan serempak membela Rutherford sambil bersimpuh di hadapan Revian.
"Tuan muda! Rutherford tidak bersalah!"
"Benar tuan! Saya berani mempertaruhkan kaki dan tangan saya untuk membuktikan kejujuran Rutherford!"
"Iya! Tuan! Kami semua berani mempertaruhkan itu!"
Revian terkejut melihat betapa kompak dan setianya para pekerja dapur saat membela Rutherford, sudah begitu jelas sebaik apa Rutherford hingga mendapatkan pembelaan sebesar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELINA: THE VOICE OF SIREN
Fantasy[OnGoing Fantasy Story #2] Selina, seorang siren berbakat yang terlahir dengan suara paling indah dari para siren lainnya, harus menghadapi kenyataan bahwa suaranya telah dicuri. Suara yang menjadi kebanggaannya ini adalah satu-satunya hal yang memb...