03

482 54 0
                                    

Aamon mengalihkan pengelihatannya dengan melihat sisi ruangan. Dan melanjutkan Menganti pakaian  Natan.

"Kurasa dia akan sadar besok" sudah memastikan mengobati luka luka Natan, Aamon melangkah meninggalkan rumah tersebut dan akan kembali lagi nanti, jika masalah di kastil aberleen sudah ia tangani.

Beberapa jam saat natan kehilangan kesadarannya, akhirnya kelopak matanya mulai bergerak dan secara perlahan terbuka. Ia bangun secara perlahan dan memperhatikan sekelilingnya dan melihat bahwa lukanya sudah diobati.

Natan segera bangkit dari kasur, ia merasa tidak nyaman dengan tempat tersebut, yah walaupun tempat tersebut tidak kotor, tetap saja Natan merasa tidak nyaman karna dia tidak mengetahui dimana ia berada.

Langkahnya menuju kesebuah meja dimana pakaiannya diletakan, dengan cepat ia memakai pakaiannya, sebelum seseorang datang untuk melihatnya.

Natan menuju pintu keluar untuk segera pergi dari tempat tersebut, belum saja menggenggam gagang pintu, pintu sudah terbuka memperlihatkannya pria dengan rambut silver yang sedikit menutupi mata kanannya.

Natan terkejut sampai tubuhnya tersentak karena saking terkejutnya. Merasa tidak aman Natan mundur beberapa langkah kebelakang dan mengangkat senjata milik nya.

Melihat itu aamon ingin tertawa, ia tahu bahwa senjata milik Natan tidak akan berfungsi sekarang dan lihatlah natan dengan kondisi lemah seperti itu bagaimana ia bisa bertahan jika aamon kembali menyerangnya.

Aamon melangkah kedepan membuat Natan juga mudur.
"Jangan mendekat sialan, aku tidak segan-segan membunuhmu jika kau mendekat" aamon berhenti dan mengeluarkan senyum yang tak bisa Natan artikan.

"Lakukan saja jika kau bisa" jawab aamon.

Natan hanya terdiam menatap aamon datar,
"Kauuu.." Natan tidak bisa berbuat apapun, kondisinya masih lemah sekarang dan tidak ada gunanya juga ia menyerang aamon, sudah bisa ditebak pasti dia akan kalah mutlak.

Natan menurunkan senjatanya ia mengaku kalah untuk sekarang. Melihat Natan yang sudah pasrah didepannya kembali aamon menunjukan senyum tipis.
"Lemah" mendengar itu Natan naik darah.

"Aku tidak lemah sialan, kalau keadaanku tidak seperti ini sudah ku bunuh kau" jawab Natan dengan kesal.

Aamon segera menarik tangan Natan dan mendudukkannya di kasur.
"Shit" desis Natan karna ia ditarik paksa.

"Asalmu" tanya aamon.

"Eruditio"jawab Natan, aamon seperti nya mengerti sekarang kenapa pria ini tiba-tiba berada di kawasan kerajaan aberleen.

Aamon tidak banyak bertanya, lawan bicaranya ini butuh istirahat untuk pemulihannya.
"Beristirahatlah,dan jangan coba-coba untuk kabur"ucap aamon melangkah pergi meninggalkan Natan yang butuh istirahat.

Natan merasa lega ia tidak dibunuh sekarang, banyak orang yang berharap padanya untuk mengakhiri endles war kalau dia Mati sekarang entah bagaimana nasib yang lainnya.

Natan melepaskan senjatanya dan meletakannya diatas meja
"Besok aku harus memperbaikinya" ucap Natan dan membaringkan tubuhnya diatas kasur untuk beristirahat...

Aamon memasuki kastil aberleen membuat tertua yang melihatnya segera menghampiri nya.
"Darimana saja kau aamon" tanya tetua.

"Aku dari menara kastil" jawab aamon berbohong.

" Cihhh kau berbohong, apa yang kau sembunyikan" aamon menatap tetua itu datar.

"Aku tidak menyembunyikan sesuatu, jika kau merasa begitu terserah kau saja" aamon meninggalkan tetua itu.

Tetua yang merasa ada kejanggalan mulai merencanakan sesuatu untuk mencari tau apa yang Duke of shards paxley itu sembunyikan.
"Cari tau apa yang aamon paxley sembunyikan" kata tetua itu kepada orang kepercayaannya.

"Siap tuan ku" orang yang mengunakan jubah hitam itu mulai melakukan perintah untuk mencari tau apa yang aamon sembunyikan dari tetua aberleen.


Maaf lama...
Dan terimakasih sudah membaca

First Meet You (Natan Story')Where stories live. Discover now