12

371 48 2
                                    

Natan bersama yang lain beristirahat untuk sementara dirumah Nana, dengan senang hati Nana menerima mereka.
"Hey anak kecil, kau ini jelmaan kucing, rubah atau anjing" tanya gusion. Nana berpikir sementara.

"Aku jelmaan bidadari surga hehehe" jawab Nana. natan tertawa begitupun yang lain.

"Hahaha, mimpi apa kau sampai berkhayal menjadi bidadari, kau saja terlihat seperti kucing pungut" gusion Meledek Nana, membuat Nana kesal dan mengigit tangan gusion.
"Ternyata kau bukan kucing, lebih tepatnya anjing yang suka gigit" Nana kesal dan menjauh dari gusion dan kini duduk diantara aamon dan natan.

"Paman, bagaimana bisa kau bertemu dengan orang itu" kata Nana kepada natan sambil menunjuk gusion.

"Ohh dia,aku kurang tau coba kau tanyakan pada kakaknya saja" jawab Natan lalu menunju aamon.

"Paman ini sangat tampan, beda dengan dia, udah jelek rese lagi hehehe" aamon hanya tersenyum mendengar pujian Nana padanya, sedangkan gusion menatap Nana malas.

"Aku ini tampan bocah, mata mu katarak" Nana tertawa sangat senang memiliki teman yang bisa diajak mengobrol.

"Apa kau tinggal sendirian disini" tanya aamon kepada Nana.

"Tidak, aku tinggal bersama kakak angkat ku, untuk sekarang dia sedang ada urusan diluar mungkin seminggu lagi akan pulang" aamon mengangguk mengerti.

"Sebaiknya kalian beristirahat besok kita harus kembali, aku yakin lunox sudah membaik karna efek obat itu sangat cepat menutup dan menyembuhkan lukanya" kata belerick. Mereka mencoba beristirahat menambah energi..

Natan tidak bisa tidur lagi membuat ia lebih baik keluar gubuk dan duduk di depan untuk mencari udara sejuk.
Pekarangan rumah gadis muda ini sangat indah dan tertata rapi, bahkan ada gubuk ini dikelilingi oleh sihir, sehingga orang lain tak bisa melihat rumah ini serta sihir pelindung disekeliling gubuk Hingga perkarangan.

"Seharusnya kau beristirahat" Natan menoleh dan melihat aamon yang duduk disampingnya.

"Aku tidak bisa tidur, apalagi ini sudah subuh" aamon mengangguk mengerti. Mereka kembali terdiam tak ada yang membuka pembicaraan. Hingga Natan penasaran dan bertanya.

"Tujuan mu mencari batu kristal ini apa?" Tanya Natan.

"Kekuatan batu itu bisa membantu sihir leluhur ku untuk menghilangkan tanda kutukan pada gusion" Natan mendengarkan aamon dengan serius.
"Gusion memiliki tanda hitam di tekuknya yang berarti ia dalam bahaya, aku mencoba mencari cara menyelamatkannya yah itu dengan sihir terlarang keluarga ku dan batu itu, oleh sebab itu aku dan dia mencari batu itu dan bertemu kau dan Valentina leluhur kami"

"Jadi wanita itu leluhur mu" tanya Natan.

"Yah dia Valentina paxley leluhur kami yang menyerahkan diri pada kegelapan untuk hidup abadi, ia mengira dengan hidup abadi ia akan mendapatkan segalanya" Natan mengangguk ia mengerti sekarang walaupun hanya sedikit tentang alasan aamon jauh jauh datang mencari batu itu.

"Kau memiliki rekan yang luar biasa" Natan hanya tersenyum bangga dengan atas pujian aamon pada rekannya.

"Tentu saja, mereka adalah rekan ku yang terbaik" ucap Natan dengan bangga dan tersenyum .

"Tutup mata mu" kata aamon. Natan mengerutkan keningnya heran.
"Tutup saja mata mu" Natan menutup matanya sesuai perintah aamon.

Cupp...

Natan membuka matanya ia terkejut ada sesuatu yang lembab menempel pada bibirnya. Yah aamon menciumnya...

Aamon menatap Natan yang mematung itu, membuat aamon tersenyum.
"Sebaiknya kau beristirahat aku yakin kau belum pulih total" ucap aamon sangat lembut dan menunjuk senyum yang tulus pada Natan.

Natan masih mematung menatap aamon yang disampingnya. Dan..
"Dasar bocah cabull" Natan memukul kepala aamon dan pergi meninggalkan aamon yang hanya senyam senyum ditempat.

Natan masuk kedalam rumah dengan keadaan wajah memerah sampai telinga, untung saja semua didalam sudah tidur jadi tidak ada yang melihatnya sekarang. Natan menarik selimut yang Nana berikan tadi padanya sampai menutupi seluruh tubuhnya, dan mulai memejamkan mata tapi malah adegan tadi yang melintas dipikirannya.
"Sialan kau bocah" umpat Natan dalam hati.


First Meet You (Natan Story')Where stories live. Discover now