14

417 55 1
                                    

"kenapa wajahmu memerah" aamon mencoba menggoda Natan membuat Natan semakin memerah.

"Bukan urusanmu" jawab Natan. Aamon tertawa, ia sangat menyukai wajah Natan yang malu malu seperti ini. Aamon berdiri dari kursinya dan menarik tangan Natan.
"Mau kemana" tanya Natan. Aamon tak menjawab, ia hanya menarik Natan kesuatu tempat.

Aamon dan Natan memasuki sebuah gedung besar dan betapa terkejutnya Natan melihat pemandangan dalam gedung itu. Seumur hidup Natan belum pernah melihat pemandangan seindah ini. Sebuah penemuan kuno, akuarium besar berisi ikan duyung, dan hewan laut purba lainya.

Ini seperti museum, sangat indah bahkan tempat berpijak saat ini terbuat dari kaca antipecah. Dan Terlihat sebuah dasar laut jadinya. Mata Natan berbinar binar membuat aamon hanya tersenyum.

"Bagaimana menurutmu" tanya aamon.

"Luar biasa, disini luar biasa"kata Natan dengan semangat, Natan mendekati kaca akuarium besar didepannya terlihat ikan duyung sedang menatapnya. Natan menyentuh kaca ingin memperhatikan lebih dekat rupa ikan mitos ini. Rupanya indah dengan sirip yang sangat memanjakan mata karna warnanya sangat cantik. Ikan itu mendekat, Natan memuji rupa mahkluk mitos didepannya ini dan... Kaget Natan kaget rupa ikan ini seketika berubah membuat Natan segera menjauh.

"Dasar ikan sialan" maki Natan karna dikejutkan oleh perubahan wujud ikan itu. Aamon tertawa sudah ia duga Natan akan terkejut nantinya jika ikan itu berubah.

Natan berkeliling museum dengan aamon, tak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata betapa luar biasanya tempat ini. Pandangan Natan jatuh pada sepasang manusia sedang bercumbu membuat Natan kesal.
"Mengganggu pemandangan saja" aamon menatap Natan dan melihat kearah padangan Natan, aamon tersenyum entah apa yang ia pikirkan.

"Kenapa kau kesal dengan mereka, bukankah tempat ini memang bagus untuk melakukan itu" tanya aamon.

"Itu sangat menganggu pemandangan disini" jawab Natan kesal. Aamon tersenyum jahil ia mulai menyudutkan Natan di sisi didinding.
"Apa yang kau lakukan" tanya Natan.

"Menurutmu apa" aamon sedikit menunduk untuk menyamakan tinggi mereka. Membuat Natan panik. Wajah aamon semakin dekat membuat Natan langsung memalingkan wajahnya sehingga aamon mencium leher Natan. Tidak menyia-nyiakan kesempatan aamon mengigit kecil leher Natan.

"Aahggh, sial kau anak muda"  Natan menjauhkan wajah aamon dari lehernya. Untung ditempat ini sepi tidak seperti di tempat utama.
"Dasar kau bocah cabul" aamon tersenyum dan membisikkan sesuatu ketelinga Natan.

"Tak lama kau akan menyukainya" natan terbelalak, apa aamon sudah gila  mungkin iya menurut Natan.

Aamon memegang kedua pipi Natan dan menciumnya tepat dibibirnya,Natan masih diam dan menutup mulutnya, aamon mencoba mengigit bibir bawah Natan, agar membuka mulut nya, Natan terkejut tiba tiba lidah aamon langsung masuk dalam mulutnya dan menjelajahi tiap sudut mulutnya.

Aamon menikmati momen ini bahkan sampai menutup matanya, berbeda dengan Natan yang belum mengetahui cara membalas ciuman seperti ini.

Lama kelamaan Natan mulai terbuai dan mengikuti lidah aamon yang berada dalam mulutnya, dan mulai membalas ciuman aamon membuat aamon tersenyum.
Natan merasakan sesak, ia butuh oksigen, aamon yang peka akan hal itu mulai melepaskan ciumannya. 

Natan menghirup udara dengan cepat, membuat dadanya naik turun.
"Kau menyukainya, bukan?" Tanya aamon sambil tersenyum. Natan memalingkan wajahnya menghindari tatapan aamon, wajahnya sudah memerah sekarang, bahkan sampai telinganya.

"Bocah sialan, menyingkirlah dari ku" Natan tak berani buat natap aamon, ia terlalu malu untuk melihat mata biru itu.

"Old man ini malu malu ternyata" aamon tertawa dan mencium kening Natan, Natan hanya diam, Pipinya panas sekarang karna perlakuan aamon..aamon mengajak Natan untuk melihat tempat yang lainnya.

Oke untuk hari ini cukup ini saja terimakasih sudah membaca dan mendukung

First Meet You (Natan Story')Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon