16,5

146 19 1
                                    

Masih belum diketahui keberadaannya, aamon mengunakan kakinya sekedar memberi tahu bahwa dia disini, tapi tak sengaja kaki aamon menyentuh sesuatu membuat sang pemilik kaget dan melihat kearah sang pemilik kaki tersebut.

......

"Dia lagi" Batin natan geram..

Aamon hanya tersenyum melihat tatapan natan.

"Hey kau seperti tidak asing" Kata pria di samping natan
"Kauuu seperti si Duke paxley"

"Yah aku Duke paxley" Jawab aamon santai. Tapi berbeda dengan reaksi yang bertanya, seketika ia tegang dan tak berani berdekatan dengan aamon.

"Benarkah, oya natan aku ada urusan jadi maaf tidak bisa berlama-lama disini" Ucap pria itu sesekali melirik aamon didepan nya.

"Baiklah"

Sepertinya pria tadi suasana menjadi canggung, dimana aamon terus menatap natan, membuat natan merasa tak nyaman dengan terus tatapan aamon.

"Berhenti menatap ku, katakan apa mau mu"

Natan POV.

Bukannya menjawab pertanyaan ku dia malah tersenyum sambil menatap ku, membuat ku ingin sekali membinasakan pria muda didepan ku.

Aamon mendekati ku membuat ku merasa bahwa ini akan menjadi hal yang tidak baik.

Dia Menggungkuh ku membuat ku semakin gelisah.

"Oi jangan seperti ini, kau membuat kita jadi pusat perhatian"

Sebenarnya itu akal-akalan ku, kami sama sekali tidak jadi pusat perhatian dikarenakan pemandian ini sudah sepi dan hanya tinggal aku dan dia. Membuat ku semakin tidak tenang.

"Oi aamon, menyingkirlah aku harus pergi"

Cupp

"Mhhhpp"

Sialan bocah ini, di malah mencium ku, aku mencoba memberontak namun dia mengunci semua perlawanan ku. Kepala ku menyentuh dinding yang berada dibelakang tempat senderan, membuat ku susah untuk memberontak dalam ciumannya.

Entah berapa lama dia mencium ku yang sedikit kasar juga liar membuatku kehabisan pemasukan udara.

Sungguh aku ingin pingsan, namun ia sudah mengakhiri ciumannya sebelum aku pingsan.

"Huahh huuuhh"

Baru saja menarik kembali udara untuk masuk keparu-paru ku dia mulai kembali mencium ku dibagian leher.

" Ahhhg"

Sialan, anak ini sangat berbahaya ternyata. Aamon bukan sedekar mencium namun melumat mengigit leherku di berbagai tempat.

"Ehhhmm cukuup"

Sungguh aku tak mampu, aku tidak ingin terpancing oleh permainan nya,

"Nikmati saja permainannya, natan"

Suaranya membuat ku merinding, ditambah tangannya menyentuh junior ku dibawah.

"Ku mohon cukup"

Aku memohon padanya, berharap dia melepaskan ku. Tapi bukannya melepaskan ku dia malah menarik ku masuk ke salah satu ruangan ganti.

End POV.

Aamon mengunci ruangan ganti, untuk berjaga-jaga agar tidak ada yang menganggu aktivitas mereka.

Aamon kembali mencium Natan, tanpa menemukan cela untuk Natan melepaskan diri.

20 detik

1 menit

2 menit

Natan lemas ia tidak sanggup mengimbangi permainan aamon.

"Berhentiiii" Suara Natan melemas, bahkan berdiri saja sudah tak sanggup karna permainan aamon.

"Padahal kita baru pemanasan, Natan"

"Ahhggg"

Aamon menjelajahi leher Natan, sambil memberikan rangsangan pada junior Natan.

Natan sudah tak sanggup, permainan aamon membuatnya secara perlahan kehilangan akal sehatnya.

Aamon menyudahi ciumannya menatap wajah dibawahnya dengan tersenyum tipis.

"Bagaimana hmm" Tanya aamon sambil mengelus-ngelus junior natan.

Menerima elusan aamon membuat Natan tersiksa, ia tak tahan dengan nyeri denyutan di junior nya rasanya sangat sakit dan menyiksa.

"Sialan" Maki natan dalam hati


First Meet You (Natan Story')Where stories live. Discover now