26

7.8K 762 45
                                    

Adel meletakkan kopernya di bagasi mobil lalu menutupnya. Setelah itu dia pun melihat ke arah rumahnya.

"Aku pasti bakal kangen sama rumah." ucap Adel

Papa dan Mama menghampiri putrinya yang sudah bersiap berangkat menuju bandara.

"Semuanya udah siap nak?" tanya Papa

"Udah pa." jawab Adel

"Ashel ga ikut nganterin kamu?" tanya Mama

"Kayanya ngga sih ma, aku juga udah telfon dia tapi ga diangkat." jawab Adel sendu.

"Yaudah yuk kita berangkat ke bandara sekarang." Ajak papa

Sebelum masuk mobil Adel melihat jalanan berharap Ashel datang menemuinya, namun yang ditunggu tak kunjung datang.

"Yuk nak." ucap Mama

Adel pun melihat mamanya lalu masuk ke dalam mobil dan berangkat menuju ke bandara.

Goodbye cel.. batin Adel




👽



@ airport

Adel peluk papa dan mamanya erat sebelum dia masuk ke gate untuk melakukan checkin.

"Jaga diri kamu baik-baik ya nak." ucap mama

"Pasti ma." jawab Adel

Adel melihat jam di tangannya dan waktu pun menandakan bahwa jadwal penerbangan dia sudah dekat.

"Aku berangkat ya pa ma." ucap Adel.

Papa dan mamanya mengangguk tersenyum. Adel menguatkan dirinya agar tidak meneteskan airmata di depan orangtuanya.

"Telfon papa sama mama ya nak kalo sudah sampe nanti." ucap papa

Adel mengangguk lalu dia berjalan membawa barang-barangnya menuju ke gate.






















































"ADEL!!!"







































Adel baru saja sampai di depan gate namun berhenti karena seseorang berteriak memanggilnya.






















"Acel?" gumam Adel


















Ashel berlari melewati orang-orang di bandara yang sibuk berlalu lalang dan akhirnya berhenti di hadapan Adel.








"Aku pikir kamu ga dateng cel." ucap Adel

"Tadinya aku ga mau dateng karna aku pasti bakal nangis lagi kalo nganterin kamu!" balas Ashel terengah-engah sambil mengatur nafasnya.

"Tapi aku ga mau kamu ninggalin aku tanpa aku jujur semuanya sama kamu sekarang.." lanjut Ashel.

Adel sedikit kaget.

"Jujur apa?" tanya Adel

Ashel terlihat sangat gugup sekali dia pun mencoba menenangkan dirinya.

"Reva Fidela udah saatnya aku jujur semuanya sama kamu." ucap Ashel

"Aku.."

"Aku...." gugup Ashel

"Kenapa cel?" tanya Adel menunggu Ashel melanjutkan perkataannya.

"Aku suka sama kamu!" sontak Ashel tanpa perduli orang-orang yang berlalu lalang diantara mereka berdua di sana.

"Aku sayang sama kamu del!"

"Melebihi rasa sayang seorang sahabat!"

"Orang yang aku suka itu kamu!"

"Kalo kamu nanya sejak kapan, itu semenjak kamu deket sama Marsha."

Terlihat Ashel meneteskan airmatanya.

"Aku ga bisa bohongin perasaan aku.. tiap ngeliat kamu sama dia, aku cemburu!" jelas Ashel

Adel benar-benar kaget, dia belum merespon apapun perkataan Ashel.

"Kamu yang bikin aku sadar kalo aku ga bisa nerima Adam sebagai pacar aku, karna perasaan ini emang ga bisa bohong del.. hati aku tetap selalu ke kamu bukan ke orang lain."

Ashel menenangkan dirinya.

"Haahh akhirnya aku bisa ungkapin ini semua ke kamu sebelum kamu pergi. Aku lega banget." jelas Ashel tersenyum sambil menghusap airmatanya.

Adel masih diam.

"Kamu ga perlu balas apapun yang aku ucapin sekarang del, kamu cukup denger aja."

"Karena tujuan aku cuman pengen kamu tahu kalo selama ini aku sayang kamu sebagai seorang Reva Fidela bukan sebagai sahabat kecil aku." lanjut Ashel

Setetes airmata jatuh tepat ke pipi Adel.

"Acel.." gumam Adel.

Adel pun mendekati Ashel lalu memeluknya erat dan langsung meluapkan tangisnya.

Ini adalah pertama kalinya bagi Ashel melihat Adel menangis seperti ini.

Butuh waktu beberapa menit untuk Adel melepaskan pelukannya lalu menatap Ashel,  mereka pun hanya bertatapan karna Adel tidak berbicara satu kata pun.

Ashel pun menghusap air mata Adel perlahan.

"Maafin aku ya persahabatan kita jadi kaya gini." ucap Ashel sendu.

Adel menggeleng.

Adel menghusap pelan kepala Ashel lalu dia tangkup wajah Ashel dengan kedua tangannya.

Perlahan Adel memajukan wajahnya lalu.... mencium kening Ashel cukup lama hingga dia kembali menangis.

"Makasih ya cel udah jujur sama aku." isak Adel

Adel pun melepaskan bibirnya dari kening Ashel.

"Aku harus berangkat sekarang. Jaga diri kamu baik-baik ya." ucap Adel lalu menjauhkan dirinya dari Ashel.

Adel pun membalikkan badannya dan membelakangi Ashel sekarang.

"Apa ada yang pengen kamu ucapin ke aku del?" tanya Ashel

Adel diam tidak menoleh ke Ashel yang sedang menunggu jawaban darinya.












........




........




.........



















"Nggak ada cel."



















































Adel lalu berjalan cepat masuk ke dalam gate meninggalkan Ashel.

Ashel masih berdiri di depan gate berharap Adel akan membalikkan badannya untuk melihat Ashel sekali lagi.

Tapi nyatanya Adel sama sekali tidak menoleh dan pergi jauh dari pandangannya.

Dan hari itu menjadi hari terakhir kalinya Ashel melihat Adel sebelum dia menghilang tanpa kabar dan tidak pernah sekali pun menghubungi Ashel lagi.💔











END👽💛


























































Canda hehehehehehehehehehe

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang