Prolog

19K 1.3K 817
                                    

Cerita ini adalah series kedua dari skuel A Frozen Flower🥀

Note :
[Disarankan membaca "A Frozen Flower" terlebih dahulu]

Note : [Disarankan membaca "A Frozen Flower" terlebih dahulu]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

You can call me, Yi.

Sebelum baca, absen emot flowernya dulu, yuk! 🥀

Yang suka boleh lanjut baca, yang tidak suka silahkan tinggalkan lapak ini tanpa meninggalkan komentar negatif. Bukan karena aku baperan, tapi aku nggak mau ngerusak mood pembacaku dengan komentar negatif kalian.

Konflik berat.
Bahasa; semi formal.

- Selamat membaca -

A Flower from Hell
Sekuntum bunga dari neraka
🥀

Kalea menatap dirinya di pantulan cermin, tak ada senyuman yang terpatri, yang ada hanyalah sebuah tatap penuh kekosongan dimana otaknya terus melangitkan sebuah pertanyaan, kapan ini semua akan berakhir?

Brak!

Pintu kamar dibuka dengan kasar. Kalea menoleh dan mendapati suaminya masuk dengan langkah sempoyongan. Segera ia bangkit dari posisi dan berlari kecil ke arah pria itu, memapah tubuhnya agar tidak terjatuh.

"Theo, kau mabuk lagi?" Tanyanya cemas, ia membantu pria itu tiduran di atas kasur dengan susah payah, mengingat tubuhnya yang kecil dibandingkan dengan Altheo— suaminya.

Kalea melepaskan sepatu pria itu satu persatu tak luput juga kaos kaki yang terpasang di kaki suaminya. Ia mengambil tisu basah dan mengelap wajah suaminya yang nampak memerah efek alkohol.

"Alicia jangan tinggalkan aku..."

"Jangan bersama pria manapun selain aku, sayang... jangan."

Kalea hanya diam mendengar racauan suaminya itu. Ia sudah terbiasa, ia sudah tidak kaget lagi dengan hal ini. Dimana suaminya akan pulang dalam keadaan mabuk dan menggumamkan satu nama; Alicia.

Adik kandung dari suminya itu yang sampai kini masih merajai hatinya.

"Maafkan aku... Alicia maafkan aku.." Tangan pria itu meremas lengan Kalea, matanya masih terpejam namun terdengar sebuah isakan kecil ditengah racauannya.

Hal itu membuat Kalea menggigit bibir bawahnya menahan ringisan karena pria itu mencengkramnya cukup kuat, juga menahan sebuah rasa sesak di dada yang ia tidak tahu untuk rasa sakit yang mana.

"Ssh..."

Mata Altheo terbuka mendengar suara ringisan tertahan dari seorang perempuan, pandangan matanya yang berkabut menangkap sesosok gadis cantik di hadapannya. Ia terdiam lama lalu menarik senyumnya.

A Flower from HellWhere stories live. Discover now