part 37

2.8K 533 68
                                    

"Bagaimana kau bisa begitu bodoh." Suara Hyunjin terdengar, dia nemasuki ruangan dimana disana Seulgi sedang duduk berias menatap pembirian kaisar Viandhara.

"Apa yang kau inginkan?" Tanya Seulgi, dia sedang tidak ada waktu sekarang karna sibuk merias diri.

"Seharusnya kau lebih memperhatikan lagi, kenapa Kaisar Viandhara itu menebus budakmu itu."

Kata kata Azazil membuat Seulgi berhenti dari merias diri, dia menatap Azazil yang kini berada dalam tubuh anaknya.

"Katakan dengan jelas, kau sama sekali tidak mengatakan hal itu dengan jelas dan bertele tele."

"Pikirkanlah hal ini, mungkin saja budakmu itulah sang permaisuri terpilih dari Viandhara." Kata Azazil.

"Itu tidak mungkin, Jennie sama sekali tidak mempunyai tanda bintang yang kau ceritakan." Jawab Seulgi.

"Itu karna kau adalah wanita biasa tanpa kekuatan, tanda itu hanya bisa dirasakan tanpa dilihat.

"Jadi?"

"Kau memang harus membunuhnya secepat mungkin, bukankah dia juga memiliki seorang putra? Putranya itulah alasan kematianku, jika dia mati, bukankah putranya tidak bisa melakukan apapun?"

Licik sekali, bahkan kejahatan seperti itu sudah sering dilakukan oleh Seulgi. Jujur saja kasian sekali tubuh anaknya Hyunjin yang sekarang telah beralih menjadi milik Azazil.

"Apa yang harus aku lakukan untuk membunuhnya? Apa aku harus menculiknya."

"Itu terlalu ceroboh." Jawab Azazil.

"Lalu?"

"Adakan sebuah pesta, maka dia pasti akan datang."

Sementara itu, Jennie yang bekerja sebagai asisten Taehyung saat ini berada dalam ruangan Taehyung. Dia membersihkan ruangan itu karna Taehyung belum memberikan tugas pasti kepadanya.

Taehyung berjalan menuju padepokan setelah dia menerima beberapa pesan dari Jungkook dan Jin tentang persiapan mengenai penyerangan terhadap Terulli.

"Taeyong? Bukankah dia lelaki yang sangat malang?" Gumam Taehyung setelah menerima pesan itu.

Ketika dia masuk kedalam ruangannya, didalam padeookan sosok Jennie terlihat seketika membuat langkah Taehyung terhenti.

Wanita itu tengah membersihkan beberapa rak, hanya saja dia terlihat cantik dengan pakaian itu.

Aneh bahkan Taehyung tidak bisa mengendalikan dirinya. Apalagi wanita itu menaiki kursi karna tingginya tidak mencapai.

Taehyung tidak sadar dirinya telah sampai didepan Jennie, kehadiran Taehyung membuat Jennie terkejut. Kursi yang dia naiki oleng ketika keseimbangan tubuh Jennie juga tidak dapat Jennie kendalikan.

"Eeh." Sontak Jennie, hingga tak sengaja dia yakin dia akan terjatuh.

Ia menutup matanya, tapi ia tidak merasa tubuhnya menyentuh lantai. Melainkan ia terjatuh didekapan seseorang.

Taehyung menatap Jennie yang berada dipelukannya. Mata mereka kembali bertemu, Jennie menatap Taehyung lama dengan pikiran melayang entah kemana.

Seperkian detik itu terjadi, Taehyung melepaskan tubuh Jennie. Sekali lagi dia merasakan Dejavu, seperti pernah merasakan kejadian itu. Entah dimana tapi yang Taehyunh ingat hanya sebuah pantai.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Taehyung, Jennie segera menunduk dia hendak memberi salam.

"Maaf yang mulia, tapi saya tidak tau apa pekerjaan saya?"

Hebat sekali, satu kata itu mendeskripsikan Jennie saat ini. Dia berusaha seolah tidak terjadi apapun antara dia dan Taehyung tadi. Apakah semudah itu Jennie melupakan hal yang dibahas oleh mereka tadi? batin Taehyung.

Dia Penjahat, Tapi Dia Ibu Untuk Anaknya END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang