Diluendo

339 45 59
                                    

17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

17.

Dengan kasar Yuta tarik tangannya hingga lepas dari genggaman alpha yang lain. Mata bulat itu memerah, murka, menatap nyalang sosok di seberang dilingkupi amarah menggelegak.

"Enak saja kau kalau bicara."

Sudah lama Yuta tak menimpali lelaki di depannya dengan nada penuh permusuhan itu. Kali ini, ia kembali―dengan ketajaman yang jauh lebih menusuk.

"Sampai kapan pun aku tidak akan meninggalkan Doyoung tak peduli apa alasannya. Tidak. Akan. Pernah. Kau dengar!?"

Dan bukannya Jaehyun tak menduga ini akan terjadi. Ia tahu akhirnya akan begini, maka itu hatinya hancur sedari awal. Akan tetapi Jaehyun punya pilihan apa kecuali mengatakan kebenaran itu dengan sejujurnya? Dan Jaehyun punya pilihan apa, selain menerima kemarahan Yuta yang membuat ia tak kuasa untuk tak mencengkeram kepalanya yang serasa hendak meledak.

"Tolong jangan begini ...."

"Oh ya? Lalu bagaimana seharusnya aku bersikap, Jeong?"

Panggilan itu membuat Jaehyun mengernyit tidak suka. Tatapan tajam sontak terlempar ke arah Yuta yang sedikit pun tak gentar terhadapnya.

Di ujung hari, kembali Jaehyun yang menunduk pertama kali. Kembali ia yang harus mengendalikan emosi dan nada suaranya. Mengalah, mengingatkan diri bahwa wajar jika Yuta begini. Karena itu adalah pria yang Yuta cintai. Kim Doyoung itu.

"Maaf, aku salah bicara," gumam Jaehyun menyesal. "Kurasa aku membuatmu terkejut dengan mengatakannya seperti itu, tapi sebetulnya ini cukup hingga pernikahan kita berakhir saja."

Jaehyun menelan ludah pahit, mencoba tak mengindahkan dadanya yang sesak.

"Ini demi keselamatan kalian, Yuta. Keberadaan Doyoung pasti terbongkar kalau kalian tetap berhubungan. Kumohon mengertilah ... hanya sampai pernikahan ini berakhir," di sana Jaehyun menarik napas menetralkan sesak di dadanya, "dan setelah itu ... setelah itu, aku akan menyatukan kalian lagi. Aku tidak akan mengganggu kalian lagi. Aku bersumpah."

"Ayo kita pergi, Doyoung-ah."

Dengan tercengang Jaehyun menyaksikan sosok Yuta yang berpaling pergi dari hadapannya sembari menarik lengan Kim Doyoung. Jaehyun harap lelaki itu bercanda, tetapi langkah-langkah tegap sang alpha menyiratkan hal berbeda.

"Yuta―hei! Hentikan―Yuta!"

Panggilannya sama sekali tak digubris dan memang sudah sewajarnya karena Yuta sudah semarah itu. Emosinya itu membuat Yuta sampai tak menyadari bagaimana Doyoung meringis lantaran pegangannya yang terlampau kuat. Saat Jaehyun mengejar dan menyentuh bahunya pun, Yuta langsung menepis keras.

Perih. Tangan Jaehyun terasa perih. Mungkin hatinya juga.

Itu membuat Jaehyun menjadi keras kepala. Kembali ia gapai lengan Yuta dan memegangnya erat. Kali ini meski Yuta menggeliat, menolak, maupun menyentaknya, pria itu tak bisa lolos dari cengkeraman.

Pandora's Legacy [ Jaeyu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang