Beta

327 44 63
                                    

(Note: Gak banyak yang terjadi di chapter ini, cuma aku ngerasa perlu kasih akhir yang jelas dari sisi Doyoung sebelum kita lanjut. Tapi, sedikit hal yang terjadi itu fakta penting. Kalian bisa temukan?)

 Kalian bisa temukan?)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

26.

[Chicago, 08:25. Minggu pagi.]

Zrash!

Langkah bersemangat Daniel Kim sontak terhenti di pinggir area pejalan kaki. Netranya yang gelap sampai tak berkedip, semua gara-gara sesuatu yang tadinya tidak ada, mendadak menuruni dagu dan membasahi kausnya―membasuh luntur senyum kecilnya nan lucu.

Kejadiannya begitu tiba-tiba hingga otaknya butuh beberapa detik buat menyimpulkan bahwa cairan berbau manis di wajahnya ini adalah soda buah, dan seseorang sudah menyiramkan minuman itu ke wajahnya.

Seseorang―yang pastinya menaiki Chevrolet yang barusan lewat itu.

Doyoung memutar kepalanya pada arah sembilan puluh derajat tanpa benar-benar menyangka masih bisa melihat mobil si pelaku. Kenyataannya, Chevrolet hitam tersebut berhenti tak jauh darinya, dengan kaca jendela diturunkan menampakkan pria manis berambut merah yang sedang tersenyum licik.

Oh ... Ternyata hanya si pria genit yang hampir membuat Johnny terlambat ikut rapat. Doyoung masih ingat wajah itu.

Sangat. Amat. Ingat.

"Wah wah, tidak lihat kau berdiri di sana."

Kim Doyoung selalu meyakini bahwa dirinya terlalu pintar untuk meladeni orang-orang nir-akhlak kurang kerjaan. Karena itu, meski Ashwell sengaja menggoyang-goyangkan kaleng soda untuk mengompori, dan meski wajahnya cukup pantas untuk ditinju, sang beta menyabarkan diri sekalipun kepalanya basah kuyup.

"Kenapa menatapku seperti itu? Aku 'kan, tidak sengaja. Atau kau bermaksud melaporkan ini kepada tuanmu, huh, Bunny?" olok Ashwell sembari memutar netranya pada kata terakhir.

Doyoung bergeming.

"Tidak, tapi jika beliau bertanya maka saya harus menjawab. Omong-omong seharusnya Mr. Suh sedang menyusul kemari," katanya merespons setenang biasa.

Itu hanya pengendalian diri yang normal bagi Doyoung tapi bagi Ashwell, sikap itu adalah penghinaan. Keterlaluan. Adalah alasan yang bagus untuk naik pitam dan meremas kalengnya sampai penyok.

"Jaga sikapmu, beta sial."

Doyoung ingin menimpali, namun sang omega langsung tancap gas usai mendesis ke arahnya.

Sejujurnya Doyoung merasa telah dicurangi secara kasar sebab Ashwell melarikan diri tanpa membiarkannya menjawab, tapi apalah yang bisa diharap dari golongan manusia pongah yang beranggapan dunia berputar untuk mereka? Sempat dikiranya Ashwell itu bukan pengecut tetapi ternyata sama saja.

Di pinggir trotoar itu, Daniel Kim cuma bisa menghela napas sambil mengusap sisa soda dari alis. Kaus ia angkat ke depan hidung dan diendus; seketika mengernyit tidak senang lantaran aroma cucian bersih sudah berganti jadi bau stroberi sintetis menyebalkan.

Pandora's Legacy [ Jaeyu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang