▶ 05 - 백 [Back]

273 36 2
                                    

│Back│

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

│Back│

□□□

Apakah arti persahabatan bisa terjadi jika bukan diantara manusia? Entahlah, tapi di sini lah keduanya, hunter bernama hidup Jay Park dan Park Sunghoon duduk bersebelahan di tengah dentuman musik yang membuat orang-orang menari.

Sunghoon sudah dua kali mendapat elusan di pipi bahkan ketika dirinya lebih tertarik pada champagne dalam gelas yang dipegangnya.

Jay?

Ah, laki-laki itu justru hanyut dalam belaian.

Bukan Sunghoon tidak biasa dengan tempat semacam ini, ia sering datang. Tapi kedatangannya kali ini bukan untuk bersenang-senang. Mereka memiliki hal yang harus diawasi dan melihat Jay mulai menerkam satu wanita di sana jelas membuat Sunghoon geram, tapi ia tidak bicara. Pemuda berkulit pucat itu lebih memilih fokus pada target sambil sesekali menepis tangan-tangan jahil yang berusaha menyentuh barangnya.

Karena sedikit banyak hal itu mengganggu konsentrasi Sunghoon untuk tetap fokus pada wanita mabuk yang tengah duduk di seberang sana.

"Kau yakin wanita itu dirasuki roh jahat?" Sunghoon bergumam. Ia lelah karena sejak dirinya mengikuti wanita di sana, kira-kira dua jam lalu, ia tidak mendapat hal aneh atau hal-hal yang mencurigakan.

Sunghoon menurunkan bahu acuh, ia sudah tidak tahan lagi. Atensinya beralih ke samping karena penasaran sejauh mana Jay bermain. Kemudian pemandangan yang ia saksikan begitu memicu hasrat untuk masuk dan bermain bersama. Bagusnya Sunghoon masih menggunakan otaknya untuk berpikir lalu menarik tangan wanita yang entah sejak kapan sudah duduk di pangkuan Jay dan bermain lumat-lumatan, membuat wanita itu berdiri hampir terjengkang karena terkejut.

"Nanti lagi ya, dia sedang kerja." Ujar Sunghoon tepat di samping telinga wanita itu. Terlihat jelas bagaimana raut wajahnya mengerut tidak suka atas perilaku Sunghoon. Namun berubah saat Sunghoon mengecup bibirnya singkat dan memintanya untuk pergi.

Pemuda itu berkacak pinggang lantas menghadap Jay yang tertawa di tempatnya duduk. "Hei, Darren Davis, sepertinya kau mati-matian menahan libidomu." Jay semakin keras tertawa membiarkan Sunghoon berdecak tidak habis pikir dengan kelakuan mage yang satu itu.

"Aku menyerah, sepertinya roh jahat yang memasuki tubuh wanita itu tidak berniat melakukan tindak kriminal." Sunghoon hampir pergi namun tangan Jay menahannya cepat. Ia menunjuk ke arah belakang Sunghoon dengan tatapan yang kembali dingin, berbeda dengan yang tadi saat bercumbu panas.

"Dia mau pergi ke mana?" Sunghoon bergumam lagi, mengerti arah pandang Jay, melihat wanita itu beranjak dalam keadaan mabuk.

"Kita ikuti. Mana mungkin roh jahat tidak melakukan hal jahat." Jay memimpin langkah. Sedangkan Sunghoon diam di tempat masih tidak habis pikir dengan tingkah Jay. Ia menatap punggung pria itu yang semakin menjauh. "Ya ya ya, kenapa tidak? Hunter-nya saja bercumbu dengan jalang."

[1] The Spirit Hunter ✔ | ENHYPEN Vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang