Solidaritas baru

3.1K 343 36
                                    

Haii, selamat membaca. Jangan lupa ya Comment dan Votenya!!

Join gc Azzya yuks

https://chat.whatsapp.com/GC9PtkAtLge65u9o7VAgYz

Atau bisa dm aku yang gabisa linknya..

***

Pagi ini Sma Antartaka di buat mengaga dan ricuh dengan kedatangan Zya, Tessa bersama ke enam Anggota Funfight yang di ketahui adalah musuhnya.

Azsa dan Zya jalan berdampingan, di ikuti dengan Tessa dan sahabatnya Azsa di belakang. Mereka berjalan di isi dengan candaan. Lantas semua orang terheran dengan hal itu, jika biasanya keributan pagi di buka dengan mereka sekarang ini tidak.

"WHAT THE- F-FUCK!" desis Vena mengernyit bingung.

Vena yang memperhatikan kejadian tersebut di atas tangga benar-benar kesal. Peluang ia untuk dekat dengan Azsa semakin kecil.

"Gua ngga akan biarin ini semua terjadi. Azsa itu harus sama gua." Gumamnya.

"Girlsss" panggil Vena pada kedua antek-anteknya. Ia menggerakan jari telunjuknya memberi isyarat pada temannya.

"Gua mau, lo berdua lakuin sesuatu buat Azsa sama Zya pisah. Atau ngga, Azsa Ilfil sama Zya deh."

"Ngga, ngga, gua ngga berani kalo itu." Sahut teman Vena.

"Ngga berani?!"

"Iya Ven, gua juga ngga berani. Apa lagi harus berurusan sama Zya, Azsa, Duh.. engga deh.." timpal temen Vena satu lagi.

"Ngga bisa di andelin ya lu berdua." Kesal Vena.

Kedua teman Vena saling tatap meremehkan Vena, lalu keduanya meninggalkan Vena.

"EH?!"

"Ngga tau diri ya lo berdua Anjir!! Udah ngga mau temenan lo sama gua?!"

Vena menghentak-hentakan kakinya kesal. Kini ia hanya sendiri saja, sepertinya kedua antek-antek Vena sudah sangat muak dengan sikap Vena.

"Awas aja ya lo Zy, bakal gua kasih pelajaran. Ngga peduli lo anak yayasan atau apapun itu! yang penting, kalo gua ngga bisa dapetin Azsa, Lo juga ngga bisa!" Monolognya.

***

Zya memejamkan matanya merasakan angin yang berhembus. Ia sedang berada di Rooftop sekolah bersama Azsa.

"Gua lega Sa semuanya udah membaik. Tapi masih ada sakit yang membekas, Ntah apa itu?"

Azsa berbalik badan, menyenderkan punggungnya pada tebing Rooftop seraya bersedekap dada.

"Pernah percaya ngga, kalo luka itu bakal cepet sembuh kalo pake Alkohol?"

Zya mengernyit bingung, "Maksud lo gua harus mabok?"

"That's true, with me." Jawab Azsa dengan kekehan.

Zya menaikan satu alisnya, fikiranya teringat kala ia bercumbu mesra dengan Azsa di Rooftop markas Perisai.

AzzyaOnde as histórias ganham vida. Descobre agora