extra 1

12.6K 672 75
                                    

Sama sekali belum pernah terfikir oleh ayah bara bahwa dia akan mengencani seorang pria. Jika diingat lagi, dia justru orang yang sangat membenci hal-hal yang berkaitan tentang percintaan sesama jenis.

Dia menentangnya, bahkan mati-matian menjodohkan anaknya agar tidak lagi berhubungan dengan kekasihnya.

Tapi lihat yang terjadi sekarang, dia seolah dengan sukarela menelan kembali semua ucapan buruknya tentang percintaan sesama jenis. Dia seolah telah buta bahkan lupa pernah berkata seperti itu.

Dengan tidak tau malu, dia tengah mendekap erat tubuh pria yang usianya tak terpaut terlalu jauh darinya tapi wajahnya masih terlihat sangat cantik meski telah memiliki satu anak. Dia juga terlihat cukup terawat meskipun bekerja siang dan malam untuk menghidupi keluarga kecil nya.

Ayah bara benar-benar sudah gila saat ini, pria yang ada di dekapannya adalah alasan kenapa dia bisa seperti ini.

"Sini aku bantuin" tawar ayah bara saat melihat ayah kala sibuk mengerikan rambutnya.

Ayah kala pun tidak keberatan menerima tawaran itu. Jika diingat lagi, ayah kala juga belum sepenuhnya percaya bahwa dia bisa mengencani sosok pria besar di depannya ini.

Meskipun dia sempat menjalin kasih dengan seorang pria sebelum dia menikah dengan ibunya kala, tidak menjamin bahwa dia bisa menerima makhluk baru yang tiba-tiba saja hadir dalam hidupnya. Terlebih lagi dia tidak terlalu mengenal nya.

Tapi alasan kenapa dia mau menerima pria itu adalah bukan saja karena dia sudah menyelematkan nyawa anaknya, tapi juga dia merasa sangat nyaman berada di dekatnya.

"Makasih ya"

Ayah bara terlihat sedikit bingung karena tiba-tiba saja ayah kala berterima kasih tanpa ada alasan yang jelas.

"Makasih kamu udah nyelametin anak aku, makasih juga udah ada di samping ku"

"Kamu gak perlu berterima kasih, aku lakuin itu karena aku mau. Aku juga ngerasa bersalah sama kala, setelah ini aku gak akan lagi usik kebahagiaan anak kita"

"Kita?" Tanya ayah kala.

Ayah bara terkekeh kecil lalu mendekatkan wajahnya pada wajah ayah kala "anak mu anak ku juga, pun sebaliknya" ucapnya lalu mengecup lembut kening ayah kala.

Semburat merah muda samar-samar terlihat di pipi ayah kala, sudah lama sekali dia tidak pernah merasakan jantungnya berdegup sekencang ini.

Tanpa dia sadari, dia perlahan menempelkan kepalanya pada dada bidang ayah bara dan langsung di dekap oleh pria besar itu.

"Aku mungkin gak terlalu paham soal hubungan semacam ini, tapi aku bakal coba"

Ayah bara bisa merasakan anggukan kecil di dadanya, sangat menggemaskan.

Setelah cukup lama dia mendekap tubuh kecil ayah kala, ia perlahan melepaskan pelukannya dan mendudukkan pria dia di pinggir kasur.

Dia menggenggam erat kedua tangan ayah kala dan menatap dalam-dalam manik mata coklat itu, yang di tatap pun hanya bisa mengerjap bingung tak mengerti apa maksud pria besar itu.

"Kenapa?" Tanya ayah kala heran. Dan akhirnya terdengar hembusan nafas panjang dari ayah bara, dia terlihat sedikit kesal karena sinyal nya tidak di tangkap oleh ayah kala.

"Aku mau.."

"Mau?"

"Ck!. Mau!"

"Iya mau apa? Jangan bilang mau2 terus aku gak ngerti" kesal ayah kala.

Ayah bara yang sudah berada di ujung kesabaran nya pun mendorong pelan tubuh ayah kala hingga terbaring di atas kasur lalu mengunci pergelangan tangan pria itu denga satu tangannya.

A R K A L A N G K ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang