Prolog

60 5 0
                                    

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Para readers Salam 6 agama. Selamat membaca dan semoga suka. Kalo ngga suka, pindah aja gpp. Maaf nih ya, banyak typo bertebaran. Karena masih belum terlalu mengenal EYD. Jan lupa vote sebelum baca.

Biarlah semua berjalan dengan apa adanya
Berlalu dengan semestinya
Dan berakhir dengan seharusnya.

~Ais


H

A

P

P

Y

R

E

A

D

I

N

G

####

"Pokoknya gue mau kalian nikahin gue. "

"HAH!!! "

"Mana bisa. "

"Gue juga ngga bisa, atau lo mau pilih salah satu diantara kita?"

"Pokoknya gue mau kalian berdua bukan salah satu, PAHAM!!! "

"Kenapa? "

"Masih nanya? wah bener-bener ya. "

"Ya karena kalian udah bikin idup gue hancur goblok. "

"Tapi kami musuhan. "

"Gue. Gak. Peduli. Titik. "

"Oh gue tau, lo butuh biaya hidupkan? itu mah gampang, gue bisa transfer uang tiap bulan ke rekening punya lo. "

Sambil berjalan mendekatinya, dia berbisik di sebelah telinga kanan.

"Gue bukan cewek murahan, gak kayak elo yang bajingan bin keparat."

Sementara itu, ia langsung memundurkan langkahnya setelah mendengar bisikan dia. Dengan tenaga yang tersisa, ia berlari menjauh sekencang mungkin dari tempat itu, sambil berteriak.

"Gak gak mungkin, gue bukan seorang bajingan, gue bukan seorang BAJINGAN ... ."

"Sayangnya ..., nyatanya lo itu seorang bajingan."

Setelah itu dia berbalik menghadnya kembali.

"Kalo lo gimana? "

" Apa nggak ada cara lain, selain lo nikahin kami? "

"Bukan gue yang nikahin kalian, tapi kalian berdua yang harus nikahin gue."

"Gue sama dia itu musuhan, nggak bisa deket barang sedetik. Ok, fine gue ngaku salah, tapi apa lo mau dipandang sinis sama orang-orang, punya suami dua lagi."

"Siapa bilang kita bakal nikah di sini."

"Lha terus ... ?"

"Kita bakal nikah di pedesaan terpencil gitu sekolahnya juga harus pindah ke sana, gue udah mikir mateng-mateng tentang ini."

"Kalaupun begitu, orang di desa juga bakal ngira gini ' itu anak SMA kok sudah punya 2 suami ' lo mau bilang apa? "

"Ckk ... makanya dengerin gue dulu kampret, gue belum selesai ngomong."

Ia pun bingung dengan pemikirannya yang aneh, apa bisa ia sendiri ditemani oleh musuhnya yang bego itu menjadi suami wanita itu. Tentu saja nantinya akan ada tanggung jawab yang lebih besar lagi setelah ini, terutama untuk menafkahinya dengan uang. Ia harus mencari pekerjaan dimana nantinya. Oh My God. Ini semua anacaman besar baginya.

"Ntar lo nikah sama gue di lain desa, terus dia nikah sama gue di lain desa, dan waktu mau tinggal juga di lain desa, di sana kita bakal nyamar jadi saudara gitu, pasti orang sana percaya kok. Selama mengadakan pernikahan jangan sampai ada yang tau kalo kita masih sekolah, adain yang biasa aja, dan ... untuk masalah lo mau cari duit di mana, gampang. Di sana banyak pekerjaan yang butuh pegawai, pahamkan? "

"Gue ... ."

"Ingat, laki-laki nggak bisa lepas tanggung jawab gitu aja."

"Tapi emang menurut lo gampang gitu pindah-pindah desa?"

"Tenang aja gue udah urusin itu semua."

Lagi dan lagi ia mengakguk karena, bagaimanapun juga ia bersalah, dan harus menanggung resikonya.

"Ok, gue pasrah. Gue bakal ikut rencana lo itu."

"Gue seneng dengernya, jangan lupa buat kasih tau musuh lo itu. Bye."

"Kenapa jadi banyak masalah gini sih, argghh ...!!"

Gimana prolog nya? kalian mudeng ngga? Gw tau sih ini prolognya biasa aja, ngga mengunggah rasa tertarik kalian, tapi emang begini udah yang gw dapet dari haluan gw. Oh ya, jan lupa coment and vote ya.

Sekian terima gaji.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

See you next part.

My two husbands are enemiesWhere stories live. Discover now