1. { Kembali Bersekolah }

30 4 0
                                    

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Salam 6 agama para readers. Selamat membaca dan semoga suka. Kalo ngga suka, pindah aja gpp. Maaf nih typo masih bertebaran dan juga gw belum mengenal EYD. Jan lupa vote. Ok?

Cukup  lo urus kehidupan lo,
Jangan menambah masalah dengan mengganggu kehidupan orang lain.

~AIS

H

P

P

Y

R

E

A

D

I

N

G

###

Di pagi hari yang cerah, banyak burung berkicauan. Terangnya matahari yang sangat menyilau membuat sengatan panas pada kulit tubuh seorang gadis yang sedang berjalan. Akan tetapi, itu tidak membuatnya gentar untuk berhenti melanjutkan perjalanan.

Ditemani dengan suara musik dari handphone yang dipasangkan earphone, dan permen karet yang senantiasa dia kunyah di mulut, serta wajah yang berseri-seri dengan senyuman manisnya.

Selama berjalan dia senantiasa menyapa orang-orang yang lewat, sudah 2 jam 25 menit menempuh perjalanan, hingga terlihatlah sekolah yang dia tuju. Dia adalah Ais.

SMA CENDRAWASIH ll. Jarak kontrakan Ais dengan sekolah memang tidak jauh tidak dekat, yah ... sedang saja. Maka dari itu Ais lebih baik berjalan kaki, daripada membuang uang dengan ongkos.

"Hai Neng Ais, kok jalan?" sapa Pak Wanto selaku Pak Satpam penjaga gerbang sekolah, sambil bertanya.

"Emang harus ngesot pak?" tanya balik Ais dengan mengerutkan dahinya.

"Bukan atuh Neng, maksud bapak teh, kenapa ngga pake angkutan umum. Biar ngga capek gitu," saran Pak Wanto.

"Biasalah pak ... sambil olahraga. Kalo gitu Ais masuk dulu ya pak."

"Eh, iya Neng."

Ais berlalu melewati Pak Wanto sambil tersenyum ramah padanya.

Sesampainya Ais di depan kelasnya, dia lagi-lagi tersenyum ramah. Yah memang selama libur panjang untuk kenaikan kelas, Ais merasa bosan di kontrakan sendiri.

Ais selalu datang lebih awal daripada teman-temannya alasannya karena, bisa menghirup udara di sekolah lebih awal. Maka dari itu, saat ini hanya anak yang rajin saja yang telah datang.

"Akhirnya gue sekarang merasakan rasanya naik di kelas Xll, anak IPA lagi. Walaupun gue kagak pinter-pinter amat sih," monolog Ais dengan senang sambil berjingkrak-jingkrak.

Dari jarak jauh terlihat seorang lelaki memperhatikan Ais, wajahnya yang tampan, kini bertambah tampan ditambah dengan senyuman manisnya, "nggak sia-sia gue berangkat pagi kali ini, bisa liat dia kek anak kecil gitu. Lucu,"

My two husbands are enemiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang