4. { Fakta Astar dan Aska }

15 3 1
                                    

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Salam 6 agama para readers. Kalo ngga jawab salam dosa lho kalian. Selamat membaca dan semoga suka. Jan lupa buat vote. Ok?

Semua fakta dan pribadi sejarah dunia yang hebat terjadi dua kali sebagaimana adanya ... Satu kali terjadi sebagai tragedi, dan yang lain sebagai lelucon.

~AIS

###

Sejenak Ais berdiam diri di jendela kamarnya kembali setelah meninggalkan Ilen di ruang tamu seorang diri, Ais merasa moodnya hari ini cepat berubah.

Telah lama Ais meningalkan Ilen di sana, tanpa disadari olehnya, Ilen menyusul Ais.

Ais masih tetap menatap keluar jendela, menatap teduh pemandangan yang Ais lihat. Suasana yang sunyi dan gelap, membuat Ais tenang dan tentram.

Ilen melihat Ais, Ilen berjalan ke arahnya dan menepuk pelan pundak Ais.

Ais nampaknya terkejut, langsung berbalik ingin mengetahui siapa yang mengejutkannya. Ais orangnya sering terkejut.

"Elo!" hardik Ais dengan kesal dan kembali menatap ke luar jendela.

"Kaget ya ...?" tebak Ilen dengan tepat.

"Au'," cetus Ais cuek.

"Napa dah lo? tiba-tiba ngambek, gue ada salah?" tanya Ilen untuk kesekian kalinya.

"Huft ...," hela Ais dengan panjang, "Gue nggak tau kenapa gue bad mood."

"Oh, gitu." Ilen terdiam sejenak. "Nanti gue mau ngajak lo ke markas nih, mau kagak?"

"Udah pada kangen ya ...?" tebak Ais.

"Ya, gitulah."

"Ok, deh. Ntar gue ke sana, lo pulang aja mandi. Gue ke sana sendiri aja."

"Kok lo ngusir sih?" tanya Ilen.

"Ya, iyalah. Kan ini tempat tinggal lo, wajar aja sih gue diusir," lanjut Ilen tiba-tiba.

Sementara itu, Ais hanya mendengarkan ocehan Ilen yang unfaedah dengan seksama. Tanpa berniat menyela.

"Kalo gitu gue pulang Ais, nanti ketemu di markas. Bye ..."

"Iya," jawab singkat Ais.

Setelahnya, Ilen pun berjalan mengambil tasnya yang berada di meja tamu dan membuka pintu lalu keluar dari tempat Ais.

Saat ini tepat di pukul 07.27 Ais bergegas memilih baju yang sesuai, berpakaian serba biru, itulah hobi Ais. Terkadang, dia memakai serba hijau juga.

"Perfect." Yakin Ais yang sedang bercermin.

"Jam setengah lapan. Gue berangkat sekarang aja lah," monolog Ais.

Senyum manis nan ramah Ais perlihatkanlah pada orang-orang yang menyapanya. Ais lebih memilih berjalan kaki daripada menaiki kendaraan.

Saat Ais sibuk menyusuri jalan setapak, dia melihat warung makan tak jauh dari tempatnya. Ais berniat ingin membeli makanan sebentar di warung karena, tadi dia tidak sempat makan.

My two husbands are enemiesOnde histórias criam vida. Descubra agora