"Tolong aku.."
Mendengar suara lirih dari seberang telepon sana membuat Changwook yang menerima panggilan itu sontak berdiri dengan ekspresi khawatirnya.
"Dimana dirimu sekarang?", tanya Changwook penuh penekanan namun Yuri tidak menjawab karena tiba-tiba suara pria terdengar juga olehnya.
"Hoy! Gadis manis. Keluarlah! Urusan kita belum selesai!", teriaknya dan saat itu sambungan telepon antata Yuri dan Changwook juga terputus.
Buru-buru Changwook mengambil kunci mobilnya dan mencari Yuri sesuai dengan instingnya.
"Mau kemana?", tegur Dohwan saat Changwook pergi dengan terburu-buru.
"Daepyonim!", panggil Dohwan yang sama sekali tidak dihiraukan oleh pria itu.
Pikirannya terlalu kalut untuk berpikir jernih sekarang. Ia hanya berpikir untuk segera menemui Yuri dan memastikan dia baik-baik saja.
Changwook mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju ke kawasan rumah Yuri karena setahunya pada jam ini, wanita itu sudah selesai bekerja.
Pria itu memarkirkan mobilnya dipinggiran jalan dan menyusuri lingkungan tempat Yuri tinggal untuk mencari keberadaan wanita itu.
"Yuri..", lirih Changwook sambil terus mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru, berharap wanita itu menghampirinya.
Dia tidak berhenti melangkahkan kakinya sampai ia ditempat yang agak ramai dilihatnya sosok yang dicarinya berlari ke arahnya dan langsung memeluk tubuhnya erat.
"Tolong aku..", lirih Yuri di sela-sela nafasnya yang terengah. Tangannya pun memeluk Changwook erat seakan tidak ingin melepaskannya. Dari posisinya itu, Changwook dapat mencium bau anyir dari tubuh wanita itu, ia yakin jika Yuri terluka.
Di lain sisi, seorang pria yang sebelumnya mengejar Yuri, menghentikan aksinya saat melihat tikus kejarannya sudah mendapatkan tempat perlindungannya.
"Aish, sialan!", makinya kesal lalu pergi dari sana sebelum seorang Ji Changwook menemukannya.
Changwook membalas pelukan Yuri dan sebelah tangannya bergerak mengusap kepala Yuri dengan lembut untuk menenangkan wanita itu.
"Tidak apa-apa, semuanya akan baik-baik saja.", ucap Changwook lembut dan ia merasakan pelukan Yuri yang semakin erat pada pinggangnya.
Setelah beberapa menit dan dirinya sudah merasa lebih tenang, Yuri melepaskan pelukannya dan melihat ke sekitar untuk memastikan orang yang mengejarnya sudah tidak terlihat lagi.
"Bogum.", ucap Yuri ketika ia teringat akan temannya yang berlari ke berlawanan arah dengannya tadi.
Yuri mengulum bibirnya gugup, ia benar-benar tidak bisa berpikir jernih saat ini. Menyadari hal itu, Changwook memegang kedua lengan Yuri dan membuat wanita itu menatap ke arahnya.
"Aku harus mencarinya.", ucap Yuri lirih.
"Baiklah, kita lakukan bersama.", balas Changwook meyakinkan Yuri sambil menatap waniat itu lekat.
Changwook melepaskan pegangannya pada lengan Yuri lalu beralih meraih tangan wanita itu untuk digenggamnya.
"Aku tidak akan melepaskannya. Jadi, jangan takut. Ayo kita cari temanmu.", ucap Changwook lalu keduanya pun pergi mencari Bogum bersama seperti yang dijanjikan Changwook.
~
Yuri berusaha menyusuri jalan yang kemungkinan dilewati Bogum dari tempat terakhir mereka berpisah sebelumnya.
"Siapa yang mengejar kalian?", tanya Changwook dengan hati-hati.
"Para penipu.", jawab Yuri singkat dan terus melangkahkan kakinya mencari Bogum.
YOU ARE READING
Moments Make Memories (Completed)
FanfictionPernikahan itu bagaikan sebuah anugerah bagi seorang Kwon Yuri. Ia tidak pernah menyangka akan menikah dengan sosok pria tampan dan kaya raya yang begitu sempurna untuknya. Bagaimana kehidupan pernikahan keduanya? Bisakah kedua insan tersebut melewa...
