Moments Make Memories - This Time

223 32 11
                                    

Pagi itu hari datang seperti biasanya, matahari terbit dari sebelah timur, Bibi Jung datang dan hendak membuatkan sarapan serta merapihkan rumah Changwook.

Namun belum sempat ia sampai di dapur, wanita setengah baya itu menghentikan langkah kakinya di ambang pintu ketika ia melihat sepasang anak manusia yang sudah lebih dulu menguasai dapurnya.

Bibi Jung melihat keduanya yang tertawa dengan lepas setelah candaan yang mereka lakukan tanpa menyadari keberadaan orang lain di sana.

Wanita itu pun berbalik karena tidak ingin menganggu momen kebersamaan tuan dan nyonya muda yang ia layani.

"Yakk, bukan seperti caranya.", omel Yuri saat melihat Changwook salah saat mencoba membuat telur gulung untuk pertama kalinya.

"Bukan? Aku melihatmu melakukannya seperti ini.", tanya Changwook bingung.

"Kau butuh keterampilan untuk melakukannya.", sindir Yuri lalu mengambil alih wajan yang sebelumnya berada di tangan Changwook.

"Jadi, sekarang aku harus apa?", tanya Changwook karena tugasnya dikerjakan oleh Yuri.

"Duduk di sana dan tunggu semuanya selesai.", titah Yuri dan tentu saja Changwook tidak setuju dengan gagasan itu.

"Aku berniat membantu bukan untuk dilayani.", protesnya membuat Yuri terkekeh.

"Lalu apa yang bisa kau lakukan dengan baik?", tanya Yuri dan Changwook pun terlihat berpikir sejenak.

"Aku akan membuat jus jeruk. Atau kau ingin yang lain?", jawabnya.

"Tidak, jus jeruk ide yang bagus.", jawab Yuri.

"Ok, kau akan segera mencicipi jus jeruk terlezat yang pernah ada, camkan perkataanku huh..", Changwook segera berjalan menuju ke lemari pendingin untuk mengambil jeruk sebagai bahan utama jusnya.

Yuri tersenyum di sela-sela masakan yang sedang dikerjakannya. Dengan cekatan Yuri menyelesaikan telur gulung buatannya dan diletakkannya ke atas piring lalu menatanya di atas meja makan sebelum ia melihat sup yang sedang dibuatnya.

"Omong-omong, kenapa aku tidak pernah melihat Bogum?", tanya Changwook ketika tiba-tiba teringat perihal ia tidak pernah bertemu dengannya.

"Soal itu..aku mengusirnya.", jawab Yuri tanpa rasa bersalah membuat Changwook menatap ke arahnya terkejut.

"Kenapa?"

"Dia terus mengatakan hal-hal yang kubenci. Aku mengusirnya saat ia tidak memerlukan kursi rodanya lagi.", Changwook masih menatap ke arah Yuri dengan ketidak percayaannya.

"Tapi kau yang membawanya kesini?", sahut Changwook.

"Lalu kenapa?", tanya Yuri sambil memberikan tatapan polosnya.

"Kau kejam sekali, Yuri."

"Kurasa sudah cukup aku merawatnya dan..bukankah kita perlu waktu berdua saja untuk meluruskan banyak kesalahpahaman kita?", Changwook tidak bisa menahan senyumnya ketika melihat wajah Yuri yang memerah seketika tepat setelah mengatakan itu.

~

Jihyun duduk berhadapan dengan Minyoung dengan situasi yang jauh dari kata bersahabat. Bahkan Jihyun terlihat memberikan tatapan tajamnya pada sosok yang memilih bungkam dengan angkuhnya sejak kedatangannya.

"Kau mengkhianatiku.", ucap Jihyun sinis sedangkan Minyoung terlihat memejamkan matanya sejenak sambil memikirkan balasan yang akan dikatakannya pada Jihyun.

"Yakk, kukira kita berada di pihak yang sama.."

"Tidak, memang benar kita disini untuk mengusir Kwon Yuri. Tapi kita berada di pihak yang berbeda karena kau dan suamimu itu ingin menyakiti Ji Changwook.", Minyoung menyela dengan cepat. Seketika emosi menguasai dirinya, mengingat perbuatan Jihyun yang hampir membuat Changwook celaka.

Moments Make Memories (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang