Moments Make Memories - Life is Good

251 33 12
                                    

Pagi hari di kediaman Seonho, pria itu terlihat duduk di atas tempat tidurnya sambil memijat kepalanya yang terasa sangat sakit.

Dia mengingat kejadian semalam dengan samar. Kedatangan Yuri dan selanjutnya ia tidak begitu yakin dengan apa yang terjadi.

"Ahh, Kim Seonho, kau sangat memalukan.", gumamnya dengan kedua tangannya yang mengusap wajahnya dengan kasar.

Ponselnya yang bergetar mengalihkan perhatian Seonho. Ia mengambil ponselnya itu dan melihat sebuah pesan dari rumah sakit yang memintanya untuk segera datang.

Seonho pun segera beranjak dan pergi bersiap secepat mungkin ke rumah sakit.

Tak butuh waktu lama, pria itu keluar dari kamarnya dengan pakaian bersih dan ia buru-buru menenggak air untuk membasahi dahaganya.

Ketika ia keluar dan hendak menutup pintu, dilihatnya sebuah tas kecil tergantung di depan pintu apartementnya itu.

Seonho mengambilnya untuk melihat isinya. Di dalam tas tersebut berisikan sebuah roti lapis, sebotol susu, dan sebotol minuman pengar. Dan Seonho yakin bahwa Yuri lah yang meletakkannya di sana.

Lengkungan senyum tipis muncul di wajahnya dan buru-buru ia membawa tas itu yang rencananya akan dijadikannya sarapannya untuk pagi itu.

~

Changwook menunggu Yuri yang belum kunjung kembali dari rute pengantaran susunya. Hari ini adalah hari terakhirnya bekerja di sana.

Ketika sosok wanita itu mulai terlihat, Changwook segera menghampiri Yuri dan membantunya dengan mengambil alih sepeda yang dituntun wanita itu.

"Sejak kapan kau disini?", tanya Yuri.

"Ketika aku menyadari kau tidak ada di rumah. Kau pergi tanpa berpamitan dulu Yuri..itu tidak baik.", jawab Changwook.

"Aku terlambat dan tidak ingin menganggu tidurmu.", balas Yuri membela diri.

"Kenapa lama sekali? Bukankah biasanya selesai pukul delapan?", tanya Changwook

"Aku pergi ke tempat Seonho untuk mengantarkan obat pengarnya. Dia akan menderita di rumah sakit jika tidak segera diredakan.", jawab Yuri sedangkan Changwook terlihat menganggukan kepalanya pelan.

"Bertemu dengannya?", Yuri menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Tidak, aku meninggalkannya di depan pintu apartmentnya.", sahut Yuri dengan gerak-gerik aneh menurut Changwook.

"Kau bertingkah aneh..apa mungkin terjadi sesuatu di antara kalian?", Changwook memberikan pukulan telak bagi Yuri yang terkejut dan kebingungan mencari alasan.

"Tidak ada."

"Ohh yaa, kenapa kau kemari? Kau tidak berangkat bekerja?", tanya Yuri dengan tujuan mengalihkan pembicaraan itu.

"Aku akan menjemputmu di toko bunga jam empat sore. Setelahnya, aku ingin kau ikut denganku ke ulang tahun perusahaan investor.", Yuri menatap Changwook lekat dan sebenarnya ia tidak setuju mengingat kabar perpisahan keduanya bisa menjadi pembicaraan panas untuk yang kedua kalinya.

"Yuri?", panggil Changwook sambil mengibaskan tangannya di depan wajah Yuri.

"Apa yang sedang kau pikirkan?"

"Kupikir itu bukan ide yang bagus. Kita tidak terikat dalam hubungan yang seperti dulu lagi.."

"Kurasa ini waktunya untuk menunjukkan pada mereka semua bahwa kita baik-baik saja.", Changwook menyela perkataan Yuri untuk meyakinkannya sekali lagi.

"Aku belum memberikan keputusanku.", sahut Yuri membuat Changwook terkekeh kecil sebagai reaksinya.

"Sekarang ataupun nanti, keputusanmu akan selalu sama. Kau akan kembali. Jadi apa salahnya mengumumkannya lebih awal?", bujuk Changwook dengan ekspresi merajuknya.

Moments Make Memories (Completed)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ