22. Kekecewaan Mendalam [v/a]

1.6K 89 3
                                    

BAB 22

KEKECEWAAN MENDALAM

Bukan hanya Onika yang merasakan kekecewaan mendalam akan tingkah Fradel, tapi juga kakak-kakak Onika yang kini tahu kebelangan adik iparnya. Mereka yang percaya Fradel perlahan berubah antipati padanya. Mereka merasa sudah dibohongi selama ini.

Fradel sadar kesalahannya sudah besar. Ia membohongi orang-orang yang disayanginya dan begitu mempercayainya. Sekarang yang terjadi, ia harus menelan kenyataan pahit di mana semua orang menatapnya penuh kebencian. Tak ada lagi yang menyapanya dengan hangat. Sapaan itu bahkan berubah menyakitkan dan begitu dingin.

Ia ingat saat hendak menyusul Onika ke rumah mertuanya. Bukannya mendapati istri dan bayinya, Fradel malah mendapat sambutan tak menyenangkan dari sosok kakak iparnya, Mbak Sofi. Mbak Sofi yang dulu begitu dekat dengannya terlihat sekali membencinya. Tanpa mau mendengarkan penjelasannya, ia mengusirnya dari rumah dan membuat perjalanannya petang itu menjadi sia-sia.

Berbeda dengan Fradel yang tengah putus asa, Onika dilanda patah hati yang begitu menyakitkan. Bayangan video yang pernah diputarnya sering memasuki ruang ingatnya. Arini dan Fradel di atas ranjang.

"Oni, kamu lagi apa?" tanya Mbak Sofi yang kini berdiri di ambang pintu kamarnya.

"Enggak lagi apa-apa kok, Mbak." Meskipun perih, Onika tetap mencoba tersenyum. Masalahnya tak boleh mempengaruhi caranya bergaul dengan orang lain, apalagi pada keluarganya sendiri. "Ada apa, Mbak?"

Giliran Mbak Sofi yang tersenyum. Ia perlahan menghampiri Onika dan duduk di atas ranjang. "Enggak ada apa-apa sih. Cuma Mbak dikasih mandat buat nyampein pesan dari Papa, kamu bisa kan temenin Mama ke Jogja buat beberapa hari?"

"Ke Jogja, Mbak?" tanya Onika bingung. "Emang ada apa ya, Mbak? Kok Papa nyuruh Mama ke Jogja. Perasaan keluarga kita enggak punya saudara yang tinggal di Jogja deh."

"Mbak Sofi mengusap tangan Onika dengan lembut lalu menjelaskan. "Kita semua khawatir sama keadaan kamu, Oni. Jadi buat beberapa waktu Papa ngusulin supaya kamu tinggal sementara di Jogja. Seenggaknya sampai kamu merasa mendingan, lagian cuma beberapa hari kamu dan Mama di Jogja."

"Apaan sih, Mbak? Aku kan baik-baik aja," sungut Onika.

"Kamu tahu enggak? Ketika seorang wanita bilang dia baik-baik saja, itu sebenarnya dia enggak baik-baik aja. Mbak ngerti perasaan kamu, sebagai sesama perempuan, Mbak juga pasti akan sakit hati banget kalau melihat suami Mbak sama wanita lain. Apalagi sampai dibohongi juga. Mungkin kata pepatah, sudah terjatuh tertimpa tangga pula."

Mata Onika berair kemudian ia memeluk kakak iparnya penuh kasih sayang. "Makasih, Mbak, karena udah ngertiin perasaanku. Aku sendiri bingung harus apa sekarang? Aku merasa dikhianati tapi aku enggak mau pisah dari Fradel. Aku enggak bisa pisah dari ayah anak-anakku, Mbak. Aku takut, aku juga bingung. Aku merasa harus bertahan tapi dilain sisi aku sekarang benar-benar kecewa dengan apa yang udah Fradel lakukan."

💔💔💔

SUPERFICIAL LOVE [ONIKA & FRADEL] ✔️Where stories live. Discover now