[Chap20] | korban sinetron

908 98 2
                                    


"Belajarlah dari tukang parkir. Meski punya banyak mobil, dia tidak pernah sombong karena dia tahu semua ini
hanya titipan."

Pagi hari ini koridor yang awalnya nampak hening menjadi ramai

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Pagi hari ini koridor yang awalnya nampak hening menjadi ramai. Penuh bisikan hingga pekikan dari siswi-siswi  yang tengah menatap pria tampan dengan tubuh tingginya yang selama seminggu ini tidak terlihat karena mendapat skorsing atas kenakalan yang diperbuatnya.

Sementara si pria, nampak terlihat sangat santai dan bahkan seolah tak peduli dengan keadaan sekitar. Pujian-pujian yang dilontarkan oleh para siswi terlihat tidak ada artinya bagi seorang Arjun.

Arjunka Christopher. Pria berperawakan tinggi dengan kulit sawo matang, hidungnya mancung, rahangnya tegas jangan lupakan dia adalah badboy yang paling ditakuti di sekolahnya. Meskipun begitu hampir semua siswi mengagumi kerupawanannya dan jangan lupakan dia adalah kapten basket.

"Duh kalo jalan yang cepet dong!! Pake tebar pesona lagi." Ucap gadis yang berada di belakang Arjun.

Arjun yang mendengar itu menghentikan langkahnya secara tiba-tiba membuat gadis di belakangnya tertabrak punggung Arjun.

"Kampret!! Kenapa tiba-tiba berhenti sih!" decak gadis itu.

Arjun membalikkan badannya. Dan melihat gadis cupu yang dulu sering di bully. Meskipun dia tidak peduli siapa gadis di depannya ini. Tapi Arjun sedikit penasaran siapa gadis yang sudah berani mengomentarinya secara langsung.

"Kalau jalan gak usah pelan! Sok cool banget!"
Kesal gadis tadi.

Berani sekali dia. Ucap Arjun dalam hati.

Arjun mengeluarkan senyum smirk khasnya yang tidak ada satupun menyadari kecuali gadis di depan nya. Shavina Andini.

Yups Vina menyadari senyum pria di depannya ini. Entah kenapa pagi ini amarah Vina sedikit tidak terkendali. Mungkin karena tamu yang selalu datang tidak bisa Vina hindari setiap bulannya.

"Siapa nama lo?" Tanya Arjun dengan dingin.

"Elo yang siapa? Emang ini jalan punya lo semua apa!"

"Lo gak tau sama gue?" Arjun menaikkan satu alisnya menatap gadis di depannya dengan tidak percaya. Seberapa kulotnya gadis di depannya ini sampai tidak tau dengan Arjun.

"Gue..Gak..Peduli..Minggir lo!" Vina menubruk bahu Arjun dan meninggalkan nya.

"Gue tandai lo gadis cupu." Arjun menatap kepergian Vina dengan tajam.

"Gila si cupu berani bener.."

"Habis lah kau.."

"Bakalan ada pem bully an lagi nih guys.."

"Gak sabar nunggu aksi pangeran Arjun.."

***

Vina memasuki ruang kelas dengan muka di tekuk. Dia sangat kesal dengan cowok tadi.

TRANSMIGRASI INTELIGEN (ON GOING)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora