34. Oknum Penjual Ayam Tiren

3.4K 381 21
                                    

Hai!
.
.
.
.

"Hmm... enak nggak Kak?" tanya Kanara yang kini tengah lahap menikmati rujak eskrim.

"Enak! Rasanya seger-seger nyoyy gitu, terus juga eskrim nya dingin tapi manis, seperti sikapnya padaku." komentar Lila yang terlihat lebay.

Waktu diperjalanan menuju kantor, Kanara tidak sengaja melihat penjual rujak eskrim yang terlihat menggiurkan dilidah, apalagi cuacanya yang sangat mendukung, akhirnya ia mengajak Lila untuk mampir sebentar dan membelinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu diperjalanan menuju kantor, Kanara tidak sengaja melihat penjual rujak eskrim yang terlihat menggiurkan dilidah, apalagi cuacanya yang sangat mendukung, akhirnya ia mengajak Lila untuk mampir sebentar dan membelinya.

"Kakak mau nambah nggak? Kana yang bayarin kok," ucap Kana yang kini telah menghabiskan rujak eskrim tersebut tanpa tersisa.

"Nggak deh, kamu aja." Kanara hanya mengangguk kecil, lalu ia terlihat kembali memesan dengan request eskrim yang lebih banyak.

Ting!

Kak Anza Buto Ijo😱😡👺
Kamu dmn? Kakak udah sampai dr td lho!

Kanara yang membaca pesan dari Anza seketika tersentak dan menepuk jidatnya.
"Lupa bilang lagi, sama Kak Anza." segera ia mengetikkan balasan, tapi Anza sudah terlebih dahulu meneleponnya.

"Iya?"

"Kamu dimana? Kok lama banget sih! Nggak kenapa-kenapa 'kan?" tanya Anza diseberang sana.

"Aman Kak! Kana cuma lagi beli rujak eskrim,"

"Siapa?" tanya Lila dengan isyarat mulut.

"Kak Anza," jawab Kana pelan sambil sedikit menjauhkan ponselnya. Lila hanya mengangguk kecil sebagai jawaban.

"Apa? Kak Lila mau ngomong sama Kak Anza? Oh ini Kak, ngomong aja." ujar Kana tiba-tiba, membuat Lila melototkan matanya.

"Lahh kok jadi gue? Nggak! Siapa yang mau ngomong!" tolak Lila saat Kana sudah menyerahkan ponselnya.

"Udah ngomong apa aja Kak, Kana pusing dengerin Kak Anza ngomel."

Dengan sedikit terpaksa, Lila menerima ponsel tersebut. "Y-ya?"

"Apa?" tanya Anza diseberang sana.

"Apa?" jawab Lila dengan menirukan gaya ucapan Anza.

"Kok balik nanya? Katanya mau ngomong."

"Ya ini saya juga udah ngomong Pak."

"Ck, terserah kamu."

"Ya, ya, emang terserah saya sih."

Anza yang disebrang sana terlihat memijit pelipisnya lelah. "Cepet balik kekantor sekarang! Nggak usah lama-lama. Nanti kamu digondol jamet abal-abal dilampu merah."

"Kok ngatur? Situ siapa? Presiden?" jawab Lila songong.

"Nanti saya traktir makanan sepuas kamu, cepet balik."

Kepincut Ojol CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang