03

77 7 5
                                    


tok

tok

tok

suara ketokan dari arah jendela kamar claura, bagian kanan dekat dengan meja belajar claura.

awalnya claura bodoh amat dengan suara itu? kenapa?? karena mungkin itu hanya halusinasinya saja, tetapi suara itu masih berbunyi. parahnya lagi suara itu lebih keras dari sebelumnya!!

tok... tok... tok...

claura melirik ke arah jendela kamarnya yang terkunci rapat di lapisi dengan kain gorden berwarna abu-abu polos.

lagi-lagi suara itu berbunyi dengan suara yang lebih keras dari sebelumnya. claura yang merasa terganggu dengan suara itu, ia melangkahkan kakinya menuju ke arah jendela kamarnya, sekalian memenuhi rasa penasarannya.

claura yang sudah ada di depan jendela kamarnya, ia dengan perasaan ketakutan campur penasaran yang sudah tingkat tingginya...

claura yang sudah kalah penasaran, ia langsung membuka jendela kamarnya, dan ternya??

claura yang sudah melihat orang yang sedari tadi mengetuk kaca jendela kamarnya, ia langsung mundur beberapa langkah lalu berdiam diri di tempatnya.

claura hanya menatap orang yang sudah ada di dalam kamarnya? masuk tampah seizin??

"lo-lo ngapain di sini??" tanya claura kepada orang itu.

sedangkan orang itu, ia tidak menjawab pertanyanya claura, malahan seperti angin yang berhembusan tampah di pedulikan orang, kecuali saat mereka mengap itu penting.

"kok gak di jawab??"

lagi lagi perkataan claura di abaikan olehnya. sementara orang itu, ia melihat sekeliling kamar claura yang bercat hitam abu-abu polos dengan lemari yang berisi berbagai piagam lomba Olimpiade dan berbagai penghargaan lainnya.

"hah, kenapa gue gak jawab?? gue tanya balik sama lo? kenapa lo gak balas Chet gue dan angkat telepon gue??" ketus kevin yang melihat claura yang sudah diam seribu bahasa di hadapannya.

"kenapa? kenapa gak jawab?? apa lo tuli??" kata kevin yang memajukan selangkah perselangkah kakinya ke depan claura.

claura yang merasa dirinya yang hampir dekat dengan kevin, ia memundurkan langkah kakinya, tampah ia sadari, ia sudah berada di ujung kamarnya. sial batin claura.

"jawab!!" kata kevin yang sebelah tangan kanannya sejajar dengan kepala claura, dan tangan kirinya berada di saku celananya.

jarak antara muka claura dan kevin sekitar dua puluh senti meter. empat mata saling menatap, dengan arti yang berbeda.

"ka-karena??" jawab claura dengan terbata-bata

"karena apa? karena keluarga lo??"

seketika hati claura seperti di sambat petir di malam hari yang cerah ini.

kenapa? kenapa lelaki ini yang baru ia kenal sudah mengetahui tentang kehidupannya, berbeda dengan orang lain yang sudah lama mengenalnya tetapi belum mengetahui tentang dirinya!!

"lo tau dari mana??"

"itu gak penting" ucap kevin sambil mengambil jarang dengan claura. kevin langsung menyimpan tangannya di saku celananya.

sementara claura, ia mempalingkan pandangan matanya ke arah yang lain. sambil mengucapkan sesuatu dalam hatinya yang tidak tidak

"tatap gue? ucap kevin. claura hanya bisa menurut dengan apa yang di katan kevin.

"jika lo berani berbohong lagi, gue gak akan segan segan sama lo!!" ancam kevin.

tok

tok

00.21Where stories live. Discover now