"Ya, aku sudah di rumahmu sekarang." Seokmin berbicara pada Soonyoung di seberang telepon.
"Ah, jangan langsung mencari Wonwoo, dia sedang heat. Cari saja Jihoon."
"Tapi kenapa begitu sepi di sini?" Seokmin memakai sandal rumah dan mulai menjelajahi apartemen Soonyoung.
"Sepi? Apa mereka sedang tidur?"
"Tidak ada siapa-siapa di ruang tengah dan di dapurmu."
"Coba cari di kamarku."
Seokmin pun pergi ke kamar Soonyoung dan Jihoon. "Di sini juga tidak ada siapa-siapa. Oh!"
"Ada apa? Kenapa?" Tanya Soonyoung panik.
"Ada memo.." Seokmin mengambil selembar kertas yang tertempel di pintu. "'Sayang, aku pergi sebentar untuk membantu temanku, maafkan aku'.. apa Jihoon yang menulis ini?"
"Sialan..." Terdengar suara ribut dari seberang sana. "Seokmin, tolong carikan mobilku di tempat parkir basement."
"Mobilmu? Ada apa dengan mobilmu?"
"Cepat!"
Seokmin pun memutus panggilan dan pergi ke luar—ke tempat parkir di lantai bawah tanah. Dia berkeliling untuk mencari mobil biru milik Soonyoung, tapi ia tidak menemukan mobil berwarna biru mana pun di sana. Dia kembali menghubungi Soonyoung dan memberitahu kalau mobilnya tidak ada di sana. Soonyoung kembali meneriaki Seokmin, menyuruh Seokmin untuk bergegas pergi ke rumah Mingyu. Seokmin hanya menurutinya meskipun dia tidak mengerti situasi saat ini.
Seokmin memarkirkan mobilnya asal di depan lobi tempat tinggal Mingyu. Dia berpapasan dengan Soonyoung yang juga baru turun dari taksi. Mereka bergegas menaiki elevator menuju lantai paling atas.
"Aku benar-benar tidak mengerti dengan situasi ini. Kenapa kau melarang Wonwoo untuk bertemu dengan Mingyu?" Tanya Seokmin.
"Aku tidak akan membiarkan mereka bertemu sebelum aku menghajar Mingyu dan membuatnya berlutut di depanku."
"Dia sedang sakit dan kau akan menghajarnya?"
"Mingyu sakit? Baguslah. Aku akan menambah rasa sakitnya." Soonyoung mengambil langkah besar keluar dari elevator, menyuruh Seokmin untuk membukakan pintu rumah Mingyu.
"Bagaimana kalau Wonwoo sudah datang lebih dulu? Kau akan tetap menghajar Mingyu? Di hadapan Wonwoo?"
"Akh.. Buka saja pintunya!"
Seokmin pun menekan password pintu dan Soonyoung langsung menerobos masuk begitu pintu terbuka. Tapi langkahnya langsung berhenti saat melihat Myungho yang baru saja menuruni tangga sembari menyeret kopernya.
Soonyoung menghampiri Myungho dan menarik kerah bajunya. "Apa kau hybrid sialan itu? Kau yang membuat Wonwoo menangis?"
"Hey, bung! Tenanglah." Seokmin langsung menengahi mereka.
"Di mana Kim Mingyu? Di mana pria brengsek itu?" Bentak Soonyoung.
Kemudian terdengar suara pintu dibuka dan ditutup. Mereka bertiga menoleh dan melihat Wonwoo dan Jihoon yang baru saja tiba bersama seorang pria lainnya—Seungkwan, hybrid milik tetangga Soonyoung yang kebetulan bisa mengemudi meskipun tidak memiliki SIM, jadi Jihoon meminjamnya.
Soonyoung menghampiri mereka dan memeriksa keadaan Jihoon lebih dulu. Lalu dia menatap tajam pada Wonwoo. Tapi Wonwoo mengabaikannya dan justru menatap Myungho.
Wonwoo pun berlari mendekati Myungho dan langsung menjambak rambutnya. "Kau! Hybrid jalang! Jangan ambil Mingyu dariku! Mingyu milikku! Pergi dari sini!"

YOU ARE READING
Master, I Love You [✓]
Fanfiction🔞[MEANIE]🔞 Soonyoung memiliki dua hybrid kucing di rumahnya, namanya Wonwoo dan Jihoon. Dia berniat memberikan salah satu hybridnya karena kedua hybrid spesial itu selalu bertengkar jika ada kesempatan. Lalu bagaimana keseharian Wonwoo yang memper...