MAGNET 2 [ END ]

° PART 6 - DI BLOK °

HALO SEBELUM BACA TONTON DULU TRAILERNYA YUK!! TONTON SAMPAI HABIS YA GUYSS 🤩🤩 (biar tau endingnya, jiakhhh)
*diperbesar biar jelas tulisan videonya 😉

wdyt about trailer di atas?

jangan lupa follow akun wattpadku araaa21_

akun instagram @zhraull21_ dan @wattpad.araa

lalu aku bikin akun tiktok bbrp hari yang lalu, hshs. selain di ig aku jg update spoiler di tiktok, ya ><

ini akun tiktokku @tiktok.wparaa

°°°

SAMUDRA menghela napasnya sejenak. Sedari kemarin ada saja yang hampir Samudra tabrak. Entahlah, pikirannya kini sedang melayang kearah kekasihnya itu. Samudra membuka pintu mobil, lalu keluar untuk memeriksa orang yang hampir ke tabrak itu, lagian suruh siapa menyebrang jalan tidak menengok ke kanan kiri dulu?

"Nggak, gue nggak papa."

Samudra mengernyit heran, orang itu sudah memotong pertanyaannya terlebih dahulu. Eh tunggu, dia seperti kenal dengan suara dari gadis itu.

"Loh Chaitlyn, kan?"

Gadis itu mengangguk, tangannya terulur membawa belanjaannya yang terjatuh. "Ketemu lagi, hehe."

"Ah, iya. Sorry, ya. Gue nggak sengaja."

"Udah 2 kali, lohh. Nggak fokuskah?" Samudra mengedikkan bahunya. Ingin mengangguk tapi tidak mau.

Chaitlyn tertawa pelan. Ia mengusap bahu Samudra pelan. "Nggak papa. Santai aja, haha. Lo mau kemana btw?"

"Mau ke toko."

"Ngapain?"

"Menurut lo?" Samudra menaikkan alisnya. Lalu, ibu jari dan jari tengahnya ia gesekkan sehingga menimbulkan bunyi. "Lo mau bantuin gue nggak? Eh tenang, nanti gue traktir lo makan sebagai tanda permintaan maaf gue."

"Selama itu gak nyusahin gue, gue bisa bantuin lo."

Samudra menarik kedua ujung bibirnya membentuk sebuah senyuman. Lalu, menyuruh Chaitlyn untuk masuk ke dalam mobilnya.

Sementara di sisi lain, tepatnya di dalam mobil Farrah, Ara sedang mengumpat ke sana ke mari. Semua nama hewan yang ia ketahui ia sebutkan beberapa kali. Astaghfirullah Ara.

"Pokoknya nggak akan gue chat!" Ara mengambil tisu untuk kesekian kalinya. Mengusap ujung matanya agar tidak keluar air mata.

Sudah 3 hari Samudra mendiamkannya. Bukan tanpa alasan pria itu marah kepadanya, karena Ara terus saja memuji Alder terang-terangan di depan pria itu.