𝔹𝕌𝔻𝔸𝕐𝔸𝕂𝔸ℕ 𝔽𝕆𝕃𝕃𝕆𝕎 𝕊𝔼𝔹𝔼𝕃𝕌𝕄 𝕄𝔼𝕄𝔹𝔸ℂ𝔸-!
°°°
[ SEQUEL MAGNET ]
Bisa membaca magnet 1 terlebih dahulu agar tidak bingung.
❝ Rasa penyesalan terbesar gua adalah ketika mengabaikan orang yang sangat berarti di h...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
SEBELUM menjawab pertanyaan Ara, pria itu-Galang-meneguk kopinya terlebih dahulu. Ia berdehem pelan.
"Tadi sebelum ke markas geng The Dragon, Samudra sama yang lain ke markas gua dulu buat bahas Chaitlyn. Setelah Revior selidiki, Chaitlyn itu emang Cyla, sahabat gua, Samudra sama Caca." Galang menatap Ara sekilas. "Ra... Mau gimana pun juga, Samudra udah nggak ada rasa lagi sama Cyla. Jangankan sama Cyla, cewek terakhir yang Samudra suka aja sebelum sama lo itu Caca, kan?"
"Lo tau sendiri hubungan gua sama Samudra sempat rusak karena perasaan Samudra ke Caca, jadi udah dapat kesimpulan Cyla udah nggak ada lagi di hati Samudra. Apalagi, sekarang sepenuhnya hati dia udah jadi milik lo."
Ara mengusap lehernya, malam ini rasanya sangatlah dingin. Ia menganggukkan kepalanya pelan.
"Yaudah deh kalau gitu. Makasi, Kak."
Galang sebenarnya ingin memberitahu sesuatu kepada gadis itu. Tapi, yasudah lah, yang lebih berhak adalah Samudra.
"Gua tau Samudra kayak gimana. Kalau ada perbuatan Samudra yang nantinya nyakitin lo atau bikin lo merasa kecewa, lo harus tetap percaya ke Samudra, Ra."
"Apapun itu?" Galang mengangguk. "Kenapa harus masih percaya?"
"Hubungan langgeng itu harus didasari kepercayaan, kan, Ra?"
"Ya iya, tapi kalau Kak Samu nya sendiri yang udah merusak kepercayaan Ara, masa harus kasih kepercayaan lagi?"
"Give him a second chance, gak ada salahnya, kan?"
"Kalau masih melakukan hal yang sama?"
"Turutin apa kata hati lo."
"Kenapa nggak ngikutin kata logika?" Galang berdecak sebal. Sifat menyebalkan gadis itu sudah keluar.
"Gini, ya, Ra, mau gimanapun juga hati sama logika lo harus sinkron. Dah gitu aja, simple, kan?"
Ara mencibir pelan. Ia memakan kembali nasi gorengnya.
"Twapi, Kwak-"
"Kunyah yang benar, Ra! Baru ngomong."
"Tapi, Kak, kok lo bisa ngomong gitu sih? Padahal topik gua itu cuma mengarah ke Chaitlyn bukan ke Kak Sam."
Galang mengerjap. "Ha? Otak gua ngebug."
"About perbuatan Samudra, ck."
Galang membulatkan bibirnya. Lalu, membasahi bibirnya itu dengan lidahnya. Ia bingung harus menjawab apa.
"Ya gua kan cuma menyampaikan apa yang terlintas di otak gua aja, sih, Ra. Siapa tau kan Samudra berbuat hal yang nggak-nggak."
"Itu artinya lo yang nggak percaya ke Kak Sam ege, bukan gua!" Ara meliriknya sinis.