Cuman Maunya Kamu, Kok!

2.8K 412 93
                                    





Pernah gak lo berpikir di antara lo dan istri lo, siapa sebenarnya yang lebih merasa beruntung? Lo mendapatkan istri lo, atau istri lo mendapatkan lo? Dan menurut gue ini adalah pemikiran yang amat sangat sensitif untuk di bahas, bahkan sama diri lo sendiri.

Ketika lo adalah orang yang punya kelebihan, kayak harta, tahta, status pendidikan atau bahkan masalah lo keturunannya siapa? Otomatis pasti lo bakalan merasa, siapa sih yang gak merasa beruntung mendapatkan gue? Bahkan ketika lo melihat istri lo sendiri aja, lo bisa aja merasa 'kalau gak dapat aku, emang kamu mau dapatin yang kayak gimana lagi sih? Perempuan kayak kamu doang.'

Ini adalah pemikiran yang dari dulu amat sangat gue hindari. Bohong kalau gak banyak yang bisikin gue, bahkan di kalangan teman-teman pria gue, yang bilang 'Ola sih kesenangan dapat daun muda kayak lo.' Atau di balik kalimatnya 'Lo gak sayang apa? Bisa dapat yang masih muda-muda malah milih Ola?' itu belum di tambah dengan embel-embel, apa saja kelebihan yang gue punya dan seolah Ola gak mungkin punya.

Karena apa? Karena gak nutup kemungkinan Ola juga di bisikin hal serupa kan sama orang-orang di sekitar dia? Gak usah jauh-jauh, Mama mertua gue aja, sempat meragukan kehadiran gue di hidup Ola karena usia, tinggi badan, latar belakang keluarga dan karir. Karena gue memang gak ada seujung kukunya mantan-mantan Ola dari segi itu semua. Kalah telak.

Mau bilang menang dari segi akhlaq, siapalah gue berhak menilai tingkat ke shalihan diri sendiri.

Makanya gue gak mau membahas, siapa di antara kami yang beruntung mendapatkan siapa. Yang jelas, gue harus selalu merasa beruntung dan bersyukur mendapatkan Ola. Terlepas dari orang bilang apa, gue mau fokus ke kebaikan yang gue dapatkan sejak gue hidup sama Ola.

Orang lain gak perlu merasa puas, yang penting guenya yang puas dapatkan Ola. Dan semoga Ola berpikiran sama kayak gue.

Kenapa sih gue kok membucin kayak gitu?

Gini ya, buat gue bucin sama suami atau istri lo sendiri itu penting. Masak kita kalah sama bocah ABG yang viral di sosial media, hanya karena kalimat 'saya pingin membahagiakan dia' padahal masih pake seragam SD? Kita-kita yang udah dewasa, udah pada kerja, udah nikah, ya harus punya tekad lebih bulat dari bocah-bocah ingusan itu, untuk bucin sama pasangan sendiri.

Karena kalau bukan gue yang bucin sama Ola, gue khawatir ada orang lain yang rela bucin sama Ola. Kayak....

Kayak manusia GAMON satu itu.

Yang amat memuja keindahan istri gue dari ujung rambut sampai ujung kaki. Rela menyandang status PEBINOR, yang penting usaha buat Ola balik sama dia. Kalau dia aja rela memuja keindahan istri gue? Ya gue harus lebih memuja keindahan Ola, supaya Ola lihatnya selalu ke gue, ada gue dan cuman sama gue.

Satu yang gue pelajari dari Ola. Kalau pasangan di ganggu, jangan dilepas. Tapi di pertahankan dulu, sampai benar-benar enggak bisa. Ola bahkan melawan semua sakit dan cemburunya lihat Ciara, demi mempertahankan gue di sampingnya. Itu gue enggak ngapa-ngapain lho ya sama Ciara.

Jadi, gue harus mempertahankan Ola supaya dia juga terus merasa gue sayang, gue cintai dan gue jagain. Jadi dia bisa kayak gue. Walau di ganggu sama orang yang juga punya pesona, dia gak perlu nengok kemana-mana, karena merasa sama gue aja udah cukup.

Gue dulu gak merasa perlu kegoda sama Ciara, karena Ola udah ngasih gue lebih dari cukup. Itu isi pikiran gue.

Kalau Ciara itu gila, maka Miko ini... sakit jiwa.

Tapi one thing for sure, kalau lo pikir lo itu yang terbaik yang pasangan lo bisa dapatkan? Jangan lupa, di luar sana banyak mata yang memandangi pasangan lo dengan tatapan memuja. Banyak yang menginginkan pasangan lo, buat mereka. Jadi, siapapun kita, jangan jumawa sama pasangan.

OLAGYAN ( BE US AGAINST THE WORLD )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang