Prolog

13 1 0
                                    


Jaelin sebenarnya tidak serius ketika mengatakan ingin menjadi Sugar Daddy pada obrolannya dengan Yura di tengah-tengah mereka mengerjakan tugas kelompok.

Saat itu kepalanya sedang mumet, tidak bisa berpikir karena terlalu memikirkan masalah keuangannya yang menipis, belum lagi dia harus mengantikan barang Lab yang dia pecahkan minggu lalu ketika praktik. Harganya tidak main-main. Guru Analisnya, Sion songsengnim selalu menagihnya dimana pun kapanpun Jaelin ada. Malu sekali punya hutang, jadi sebisa mungkin Jaelin tidak berpapasan dengan Sion songsengnim.

Dia maunya pinjam uang pada Yura sahabat karib seperjuangan tapi tidak senasib_Nasib Jaelin lebih menyedihkan_ namun Jaelin tidak bisa meminjam uang pada Yura walau dia lumayan anak orang berada. Ada alasannya.

Yura hidupnya boros, suka mengoleksi banyak barang-barang mahal tokoh idola HTS dari sejak mereka debut, luar biasanya sekarang boyband itu sudah berusia lima tahun dan sudah membumi. Iklannya di mana-mana dan Yura mengoleksi semuanya. Bahkan dia bisa membuka musium HTS kalau mau. Pakaian berharga puluhan juta yang idolanya pakai di bandara pun dia beli. Anehnya Orangtua Yura malah mendukung anaknya berkelakuan begitu.

Kalau Jaelin yang begitu, Ibunya sudah pasti akan menendangnya dari daftar keluarga.

Tapi walau boros, uang jajannya tidak pernah berhenti mengalir. Sebab
Yura punya dua kakak yang sudah bekerja dan suka memberi uang jajan pada Yura. Jaelin iri, super duper iri.
Walau begitu dia malu pinjam padanya karena dia sudah sering-sering-sering sekali pinjam uang dan tidak pernah membayarnya. Yura tidak mempermasalahkan karena dia tidak begitu peduli, orangtuanya kaya dan selalu memberi uang jajan plus-plus.

Justru yang pertama kali menawarkan uang pada Jaelin adalah Yura sendiri ketika jam istirahat setelah Jaelin memecahkan alat praktik. Jaelin dengan haru menolaknya,

"Aku masih punya malu. Tolong jauhkan uang-uangmu dariku." _ketika mengatakan ini Jaelin justru melihat uangnya dan menangis
"Aku malu sekali, hutangku padamu terlalu banyak." Dan Jaelin malah teringat hutangnya pada Yura yang sudah menumpuk tertulis di kertas bon yang dia tempel di dinding kamarnya.

Yura mengatakan pada Jaelin untuk melupakan hutangnya karena dia iklas, tapi, mana bisa begitu bukan?
Jaelin berjanji akan membayarnya. Nanti.., ya nanti saja..

Lalu, sekarang Yura akan merecokinya untuk segera mendapatkan Sugar Daddy karena Sion Ssaem terlihat seperti akan menahan nilai raportnya.

"Bagaimana kalau kau tidak naik kelas gara-gara belum bayar hutang?"

Jaelin pusing. Dia butuh uang.

***

Sugar For Daddy || Park Jimin (JM) Fanfic AUWo Geschichten leben. Entdecke jetzt