AHC | 31

9.3K 296 4
                                    

double up biar apa? biar cepet end

ENJOY!! AGAK PANJANG NIH PART NYA🥰😷

————

Tiga hari setelah perbincangan di restoran saat makan siang itu, Sheva benar-benar akan meninggalkan kedua laki-lakinya. Pagi-pagi buta ia sudah bersiap-siap membawa tas serta berpakaian rapi untuk pergi.

Mari kita ketahui terlebih dahulu penyebab wanita itu bepergian.

Jadi, kemarin perkumpulan ibu-ibu tetangga rumah orang tua Jonathan (ada di book season 1 waktu Sheva dan Jonathan lagi di rumah orang tua Jonathan) tiba-tiba menghubungi Sheva dan mengatakan mereka akan mengadakan perjalanan liburan sederhana ke daerah sebelah.

Hanya ingin menyegarkan pikiran suntuk ibu-ibu rumah tangga dari masalah keluarga dan permasalahan dapur. Biar suami mereka yang ganti mengurus anak begitu katanya.

Mereka mengundang langsung Sheva untuk turut serta. Istri Jonathan itu tidak menolak. Selain tidak enak hati, juga karena merasa dirinya harus memberi waktu untuk Jonathan dan Prince agar lebih dekat dan memiliki hubungan harmonis.

Sheva menghampiri sang suami yang tengah terduduk dengan kepala menunduk di pinggir ranjang. Dikecupnya kening dan pipi Jonathan bergantian.

"Aku berangkat ya, mas. Bu Reni katanya udah deket, kayaknya aku mau nunggu di luar aja." ucapnya dengan senyum mengembang.

"Yakin pergi, yang? Ga mau mas anterin?"

Sheva menggeleng. "Kasian Bu Reni mas udah jauh-jauh ke sini." tolak wanita itu.

"Aku pamit ke Prince dulu ya," Jonathan turut berdiri membuntuti sang istri menuju kamar Prince. Putranya itu masih terlelap. Wajar saja, ini masih pukul lima pagi bung.

"Mama pergi dulu ya, kamu yang akur sama papa. Jangan berantem mulu." Sheva terkekeh sembari mengecup kening Prince. Wanita itu bangkit dari jongkoknya menghampiri sang suami.

Keduanya keluar dari kamar sang putra. Sheva menggiring Jonathan ke ruang tengah. Wanita itu memeluk sang suami sebelum mengucapkan pesan-pesannya.

"Besok sore atau ga malem aku udah di rumah kok. Mas baik-baik sama Prince ya. Semua makanan instan udah aku taruh di kulkas. Ada oat juga kalo males masak. Atau kalo mau lebih simpel lagi mas tinggal beli makanan di luar." Pesan khas ibu-ibu rumah tangga sebelum meninggalkan kediamannya.

"Iya sayang." Jonathan hanya menjawab singkat. Laki-laki itu asyik mendekap sang istri.

"Prince jangan lupa diawasin waktu mandi. Dia emang udah bisa mandi sendiri, tapi tetep aja aku takut kalo sampe kenapa-napa."

"Iya sayang." Lagi-lagi Jonathan hanya menjawab dengan 'iya sayang'.

"Anaknya jangan keseringan dikasih es krim. Kalo minta jangan diturutin. Maksimal sehari satu. Kasih biskuit aja. Ada di rak atas," Sheva menunjuk rak atas yang berada di dapur. "Ada susu kotak juga di kulkas." sambungnya.

"Iya sayang."

"Jangan iya-iya mulu, ih. Dilakuin beneran." Lengan Jonathan dipukul oleh sang istri. Laki-laki itu hanya terkekeh.

"Lagian kamu bawel banget. Kan ada WhatsApp, yang."

"Takut aku yang lupa chat mas."

"Tapi nanti kalo udah sampe jangan lupa kabarin mas. Atau kalo masih di jalan juga gapapa chat mas. Kalo kamu ga chat mas duluan, mas yang akan telfon kamu. Dua jam sekali keberatan ga?" Jonathan menaikkan sebelah alisnya bertanya.

After Have Children || Sequel of Married with Om-omWhere stories live. Discover now