GK PART 08

36.2K 4K 231
                                    

Yuk spill yang baca dari mana aja nih ??

****

****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tentang takdir. Kita tidak pernah tahu takdir apa yang akan kita dapatkan dimasa depan, entah itu baik atau bisa jadi sebaliknya. Apapun itu, semua manusia pasti berharap yang terbaik dikehidupannya.

Rasa kecewa serta putus asa yang pernah dirasakannya kini meluap menjadi sesuatu yang tak pernah diduga. Pernah meminta kematian bahkan bertekad untuk meninggalkan kehidupan, berharap bisa meninggalkan kehidupan dunia yang terasa pahit untuk sekedar dirasa.

Seperti Asha, tak pernah ia duga kini hidupnya lebih baik dari dugaannya. Bertemu dengan sosok laki-laki yang sering ia sebut sebagai pangerannya. Laki-laki asing yang begitu ingin melindungi hidupnya. Entah apa alasan terkuatnya, Asha cukup merasa lega. Setidaknya masih ada harapan untuk bertahan.

Asha tersenyum sendiri ketika mengingat kejadian semalam. Malu rasanya, dengan tidak sopannya ia memeluk laki-laki itu.

"Aaaa malu banget rasanya. Gak tau lagi kalau ketemu harus gimana nanti." Cemas Asha menggigiti kukunya. Rasanya sudah kepalang malu.

"Ini semua gara-gara kecoak." Pekik Asha kesal.

****

Baron dan Vano kini berada di apartement milik ketuanya. Dua laki-laki itu mengunjungi ketuanya guna ingin tahu keadaan Farhan. Mereka sedikit cemas lantaran saat Farhan terluka memilih langsung pulang ke apart daripada ke markas.

Dua laki-laki itu duduk di sofa sambil memerhatikan Farhan yang sudah bisa beraktivitas. Luka semacam itu, bukan lah apa-apa bagi Farhan. Bahkan dulu, laki-laki itu pernah terluka karena tembakan namun tiga hari kemudian Farhan kembali bertugas.

Tak heran, jika Baron dan Vano kini membiarkan Farhan bergerak semaunya. Toh, mereka melarang juga tidak akan di dengarkan.

"Gue lupa kalo sekarang ada Asha di sini. Pantesan ketua milih pulang ke apart." Celetuk Vano.

Farhan melirik, menatap dua anggotanya itu yang tengah menggibahi dirinya.

"Iya lah kan sekarang ada yang ngerawat. Mana cantik lagi, lucu polos gitu." Tambah Baron antusias.

"Gak sia-sia juga nemuin Asha di hutan waktu itu lo, Bar."

"Yang nemu siapa, yang dapet siapa."

Ekhem !

Farhan berdehem membuat Baron dan Vano sadar dengan obrolannya. Dua laki-laki itu hanya bisa menyengir tanpa dosa, jangan sampai mereka di usir dari apart yang full camilan itu. Bisa-bisa mereka tidak bisa makan gratis.

"Gimana, belum kering lukanya?" Tanya Baron mulai serius.

Farhan mengangguk sebagai jawaban. berjalan kemudian duduk didepan Baron juga Vano. "Gimana?" Tanya Farhan memulai obrolan lebih serius lagi

MY GIRL / Gadis Koala ( sudah Terbit )Where stories live. Discover now