52

1.7K 141 13
                                    

Sorry for typo:)

Dalam perjalanan menuju ke rumah Haechan, mereka tidak banyak berbicara karena Jaemin harus fokus menyetir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam perjalanan menuju ke rumah Haechan, mereka tidak banyak berbicara karena Jaemin harus fokus menyetir. Jalanan cukup gelap namun masih tetap ramai.

Haechan juga hanya memainkan ponselnya. Tak ingin mengganggu Jaemin yang tengah fokus menyetir. Daripada terjadi kecelakaan karena ia terlalu banyak mengajak Jaemin berbicara.

"Na. Sorry ya ngerepotin malem-malem."~Ucap Haechan dengan wajah cemberut karena mereka tidak enak pada Jaemin.

"Gapapa kali, Chan. Kayak sama siapa aja."~Ucap Jaemin sambil tertawa. Namun matanya tetap fokus pada jalanan.

Setelah itu, hanya keheningan yang dirasakan dalam mobil itu. Tapi, beberapa kali Haechan mendengar Jaemin menghela nafas. Ia melihat Jaemin yang tampak gelisah dan ia pun berinisiatif untuk bertanya.

"Na? Kenapa?"~Tanyanya khawatir tapi Jaemin langsung menggeleng.

"Ga kok, Chan. Ga kenapa-kenapa."~Ucap Jaemin yang berusaha meyakinkan.

Walaupun sejujurnya, ia merasa gelisah sekarang. Entah mengapa, ia hanya merasa gelisah. Apakah mungkin ia merasa gelisah karena takut? Ia tidak pernah keluar rumah di jam semalam ini. Apalagi dia yang menyetir.

Jaemin berusaha berpikir positif. Lagipula rumah Haechan sudah dekat dan ia bisa segera pulang ke rumah lalu mengistirahatkan dirinya.

Ia hanya berharap semoga rasa gelisah yang ia rasakan itu bukan pertanda buruk. Ia berharap itu hanya sekedar halusinasinya saja yang membuat dirinya merasa takut.

Semoga...

-

Akhirnya, mereka sampai di tujuan. Jaemin menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang rumah Haechan.

"Nahh, udah nyampe."

"Cepetan masuk, Chan. Udah malem."~Ucap Jaemin. Karena ia sering mendengar dari Haechan bahwa orang tuanya sangat galak. Tapi selama ini mereka belum pernah bertemu dengan orang tua Haechan karena mereka hanya pulang ke rumah ketika sudah malam.

Mereka terlalu sibuk hingga jarang memberi perhatian pada anak mereka sendiri.

"Makasih yaa, Na. Kalo gitu Nana hati-hati nyetirnya. Jangan ngebut ya, Na?"

"Siap. Udah mending masuk cepetan."

Haechan pun keluar dari mobil Jaemin dan membuka pintu gerbang. Merasa Haechan sudah masuk ke dalam area rumahnya, Jaemin pun menyalakan mesin mobilnya dan segera pulang ke rumah.

Tapi belum selesai ia melaksanakan niatnya, ada orang yang membuka pintu mobil Jaemin dengan kasar. Menyeretnya keluar dengan begitu kasar dan menyetrum daerah leher Jaemin hingga ia tidak sadarkan diri.

Awalnya Jaemin ingin melawan, tapi tidak bisa karena penyerangan itu terlalu cepat.

Matanya terpejam dan ia diseret oleh 2 orang pria berbadan kekar dan tinggi.

Kak Nono |Nomin|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang